Warung yang sebelumnya sempat dilupakan kembali menjadi tempat tujuan belanja. Lokasinya yang dekat dengan konsumen di tengah regulasi pembatasan sosial menjadi salah satu faktor meningkatnya pola belanja di warung.
Tokopedia melihat hal ini sebagai peluang mendorong perkembangan warung. Melalui ekosistem Mitra Tokopedia, e-commerce ini mendorong adopsi platform digital bagi pelaku usaha tradisional seperti warung dan toko kelontong agar dapat beradaptasi sekaligus mendorong pemulihan ekonomi dalam negeri.
“Praktiknya, aplikasi Mitra Tokopedia memungkinkan pelaku usaha tradisional membeli stok untuk mengisi tokonya dengan lebih mudah dan efisien. Mereka bisa memesan stok berjualan lewat ponsel sehingga usahanya bisa terus beroperasi secara maksimal,” jelas Adi Putra, AVP of New Retail Tokopedia.
Dorongan digitalisasi ini termasuk memberikan akses kepada pemilik warung untuk meningkatkan pendapatannya dengan penjualan produk digital. Di antaranya pulsa, paket data, voucer permainan, pembayaran tagihan listrik, hingga BPJS.
“Strategi ini sangat efektif. Selama pandemi transaksi produk digital melalui mitra Tokopedia mengalami kenaikan. Pada Bulan Juni 2020 kami mencatat perluasan mitra hingga ke 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia,” lanjut Adi.
Memperkuat ekosistem ini, Mitra Tokopedia kemudian meluncurkan fitur pembayaran Tagihan Tokopedia. Fitur ini dapat menjadikan warung Mitra Tokopedia sebagai titik pembayaran belanja daring di Tokopedia. Setiap transaksi pembayaran akan menambah penghasilan pemilik warung.
“Fitur ini dapat dimanfaatkan di tengah perubahan pola belanja dari offline ke online yang sedang terjadi di masyarakat. Jadi, tidak hanya beradaptasi dengan kondisi pasar, tapi warung juga bisa menjadi bagian dari kondisi pasar yang terus berakselerasi ke arah digital,” pungkas Adi.
Editor: Ramadhan Triwijanarko