Makin Mudah, Belanja dan Transaksi Daring Memelesat

marketeers article
Belanja daring sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat saat ini.

Belanja daring tak dapat dipisahkan dari masyarakat lantaran pandemi Covid-19 mengubah banyak hal. Secara tidak langsung, pandemi Covid-19 ikut berpartisipasi dalam mempercepat kegiatan tersebut. Adanya kebijakan work from home (WFH) dan physical distancing membuat masyarakat makin terbiasa melakukan transaksi daring. 

Mereka juga makin akrab dengan situs-situs e-commerce dan alat pembayaran digital. Hal itu tampak dari riset yang dilakukan KANTAR bertajuk COVID-19 Impact on Asian Consumers’ Perceptions and Behaviours. Merespons aturan pembatasan kegiatan di luar rumah, masyarakat kemudian beralih menghabiskan lebih banyak waktunya untuk belanja daring.

Dari riset tersebut, peningkatan belanja daring mencapai 32%. Sementara itu, berdasarkan data internal Google, pencarian situs belanja meningkat 11% setelah pemerintah mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia.

Peningkatan kebiasaan mengakses platform belanja daring ini telah lebih dulu terjadi di China sebagai negara awal kemunculan pandemi. Negara itu membuktikan ketersediaan suplai kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi dengan sistem pesan antar yang mana transaksinya dilakukan secara daring. 

Hasil survei Alvara yang bertajuk Perilaku Publik selama Pandemi COVID-19 yang dilaksanakan pada 4-9 April 2020 menunjukkan, 87,1% masyarakat melakukan belanja daring selama satu pekan terakhir. Kategori yang banyak dibeli adalah makanan dengan persentase hampir separuh dari keseluruhan survei yaitu 48,1%.

Moka pun turut membagikan temuan mereka dalam laporan berjudul Dampak Virus Corona terhadap Bisnis dan Cara Menyikapinya. Penyedia layanan Point of Sales (POS) ini menemukan adanya peningkatan transaksi jasa pengiriman makanan secara daring sebanyak 16% pada pekan terakhir Maret 2020. Pada waktu yang bersamaan, terlihat penurunan pada jumlah persentase konsumen yang makan di tempat.

Makanan mendominasi offline delivery dengan transaksi daring mengingat layanan antar makanan ini sudah populer semenjak Grab dan Gojek hadir. Kini bahkan bertambah dengan kehadiran Traveloka Eats dan Shopee Food.

Makanan menjadi lebih banyak dibeli secara daring karena menjadi kebutuhan penting saat orang harus tinggal di rumah. Dengan demikian, belanja daring terkait kebutuhan seperti fesyen dan elektronik menurun karena konsumen lebih menahan diri untuk hal-hal yang lebih utama.

“Produk-produk yang dibeli pun mengalami pergeseran dari pra-Covid-19 dengan selama Covid-19. Sebelum pandemi, mereka biasanya membelanjakan uangnya untuk pakaian, produk elektronik hingga garmen. Selama pandemi, belanjaan di platform daring lebih didominasi oleh produk makanan. Telah terjadi pergeseran dari belanja produk sekunder ke primer,” ujar Hasanuddin Ali, Founcer Alvara Research Center.

Dengan kondisi yang kian membaik, minat beli masyarakat terhadap barang di luar kebutuhan primer pun terjadi. Hal ini ditangkap oleh Tokopedia yang merangkum sejumlah tren belanja masyarakat sepanjang 2021.

Tren belanja masyarakat menunjukkan berbagai produk fesyen seperti kaos, masker, dan sneakers menjadi sejumlah produk yang paling populer selama tahun 2021 di Tokopedia. 

Tokopedia juga menangkap tren belanja lainnya, yaitu di luar kategori fesyen berbagai kebutuhan harian masyarakat seperti makanan dan minuman (F&B) hingga kecantikan serta perawatan diri.

“Fesyen perempuan masih menjadi salah satu kategori favorit masyarakat. Di sisi lain, subkategori seperti Perhiasan, Aksesori, dan Pakaian Wanita menjadi sub yang memiliki nilai transaksi paling tinggi selama tahun 2021,” tutur Falah Fakhriyah, AVP Category Development (Fashion) Tokopedia.

Peningkatan pada kategori F&B tampaknya dipengaruhi kolaborasi Tokopedia dengan pelaku UKM dengan menghadirkan Tokopedia Nyam. Dalam pelaksanaannya, tercatat Kopi Gayo dan Pisang Goreng menjadi makanan dan minuman paling digemari sepanjang 2021.

Dari kategori Kecantikan dan Perawatan Diri pada kuartal 3-2021, ada peningkatan jumlah transaksi yang pesat. Ini tampaknya juga dipengaruhi kenaikan jumlah penjual di kategori tersebut yang tercatat hampir dua kali lipat.

Untuk produk-produk yang populer, Tokopedia melihat adanya tren belanja yang tinggi pada tabir surya, masker wajah, serum, pembersih wajah, serta krim lokal. Produk-produk itulah yang merajai kategori Kecantikan dan Perawatan Diri pada 2021.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related