Makna Asian Games 2018 Bagi Para Brand Sponsor

marketeers article

Ajang Asian Games 2018 resmi dimulai. Pada 18 Agustus lalu, acara pembukaan pun berlangsung amat meriah sekaligus mega. Perpaduan antara kekayaan budaya dan alam, baik musik dan tari-tarian berhasil disuguhkan dengan amat indah.

Dari atraksi sepeda motor Presiden RI, pertunjukan tari tradisional oleh ribuan penari, hingga atraksi kembang api, linimasa Twitter dipenuhi decak kagum masyarakat dunia terhadap acara pembukaan Asian Games.

Atraksi Tari Ratoh Jaroe ditampilkan secara kolosal. Koreografer tarian ini adalah Denny Malik, mantan dancer dan penyanyi yang pernah bikin heboh dengan lagu Jalan-Jalan Sore (JJS). Kemegahan tarian ini bisa dilihat dari jumlah penari yang dilibatkan. Mencapai 1.600 penari yang terdiri dari siswa SMA se-DKI Jakarta.

Selama dua minggu ke depan Indonesia akan menjadi pusat perhatian Asia. Setidaknya bakal ada 41 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan puluhan ribu atlet dan ofisial yang terlibat di dalamnya. Semua persiapan pun rampung sudah. Semua pengorbanan selama beberapa tahun terbelakang seakan usai sudah ketika upacara pembukaan berlangsung amat meriah.

Beragam brand juga turut menyemarakkan ajang Asian Games dengan berperan sebagai sponsor. Pada Oktober tahun lalu diumumkan terdapat enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang resmi menjadi sponsor dari Asian Games 2018. Yakni, Telkom Indonesia, Telkomsel, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, dan Pertamina. Enam perusahaan tersebut berpartisipasi dalam kategori sponsor prestige. Nilai sponsorship dari enam BUMN itu mencapai Rp 500 miliar.

“Sponsor merupakan satu dari empat sumber pemasukan utama INASGOC, selain penjualan hak siar, penjualan tiket masuk ke venue, serta penjualan merchandise,” kata Erick Thohir, Ketua Pelaksana Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC).

Dalam memilih sponsor yang akan bermitra bersama Asian Games, Erick tidak hanya melihat perusahaan tersebut dari nilai bisnis yang akan diberikan. Ada beberapa hal lain yang menjadi pertimbangan INASGOC dalam mempersilakan sebuah brand untuk menjadi sponsor resmi Asian Games.

“Kami juga memberikan prioritas kepada perusahaan-perusahaan Tanah Air jika memang ada konflik kepentingan sponsorship di antara beberapa merek yang bermain di pasar yang sama,” terang Erick.

Keputusan INASGOC juga sejalan dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dengan memberikan kontrak kerjasama dengan perusahaan dalam negeri, maka akan berpotensi untuk meningkatkan perekonomian nasional selama penyelenggaraan Asian Games.

“Dukungan terhadap Asian Games 2018 merupakan sebuah prestise bagi BUMN Indonesia. Event ini agar dapat memberikan dampak promosi yang luas karena disaksikan hampir lebih dari lima miliar penonton melalui televisi di seluruh dunia,” kata Jusuf Kalla.

BUMN tersebut sudah menyiapkan beragam aktivasi yang akan mereka lakukan selama penyelenggaraan Asian Games. Aktivasi ini mereka lakukan sebagai salah satu bentuk pemanfaatan momentum Asian Games, dan sebagai bukti bahwa mereka ahli dalam bidangnya masing-masing.

Bank BRI melihat ada peluang-peluang yang bisa diperoleh lewat gelaran tersebut. Menurut Direktur Konsumer BRI Handayani, ada banyak hal yang bisa didapat oleh BRI sebagai official prestige partner di Asian Games. Salah satu di antaranya adalah penguatan brand images.

“Ada banyak nilai positif dalam olahraga, seperti ketekunan dalam berlatih, sportivitas, dan lainnya. Nilai-nilai ini sangat cocok dengan budaya dan kebiasaan dari BRI,” kata Handayani.

Meski dilatar belakangi oleh niatan untuk mengembangkan dunia olahraga dan menyukseskan Asian Games, Bank BRI tetap melihat ada potensi bisnis di ajang ini. Diprediksi ada ratusan ribu orang yang akan memadati venue-venue olahraga selama Asian Games berlangsung. Sudah pasti orang akan membelanjakan uangnya, mulai dari hal mendasar, yakni makanan-minuman, apparel sampai merchandise.

Untuk itulah, pada November tahun 2017 lalu, BRI meluncurkan kartu BRIZZI edisi collectible item bertema Asian Games 2018. Ada tiga jenis kartu yang diterbitkan oleh BRI, yakni kartu kredit, debit, dan uang elektronik. Ketiga jenis kartu keluaran BRI ini akan menjadi alat pembayaran cashless di sepanjang pesta olah raga Asia ini berlangsung.

Bank BRI menerbitkan lima jenis warna BRIZZI untuk desain yang berbeda untuk semakin menunjukkan keunikan maskot Asian Games 2018, yaitu Bhin-Bhin (Burung Cenderawasih), Atung (Rusa Bawean), dan Ika (Badak Bercula Satu). BRI menargetkan dari sejak diluncurkan, kartu BRIZZI bertema Asian Games bisa terserap hingga 500.000 kartu. Angka ini di luar existing customer.

Apakah dengan menjadi official prestige partner di Asian Games ini menjadi pintu gerbang meningkatkan brand awareness Bank BRI di tingkat regional? Memang, sebagai sponsor utama, brand Bank BRI akan tersiar di berbagai media di seluruh Asia. Namun, tidak berarti ini menjadi langkah atau cara Bank BRI untuk bisa semakin menembus pasar luar negeri.

“Adanya peliputan dari media asing bisa jadi akan meningkatkan brand awareness di luar negeri. Tapi, keterlibatan di Asian Games ini bukan secara khusus untuk menarget pasar tertentu di luar negeri. Fokus kami adalah mendukung kesuksesan Asian Games,” jelas Handayani.

Selain BRI, Bank Mandiri dan BNI sebagai sponsor utama juga meluncurkan kartu elektronik khusus bertema Asian Games. Sebagai digital banking partner, BNI akan mendukung dengan solusi transaksi finansial berbasis digital untuk 8.000 atlet, 20.000 official dan seluruh pendukung Asian Games.

Sementara Telkom Indonesia akan menyediakan jaringan infrastruktur teknologi selama penyelenggaraan Asian Games. Jaringan tersebut salah satunya akan digunakan untuk media center. Sedangkan Pertamina akan meluncurkan My Pertamina Loyalty Club khusus bertemakan Asian Games.

Selain enam BUMN yang menjadi prestige sponsor, BUMN lain juga turut dilibatkan dalam perhelatan Asian Games. Misal Adhi Karya, PT PP, Waskita Karya, dan Wijaya Karya  ditunjuk untuk melakukan konstruksi venue pertandingan dan infrastruktur fisik. Untuk kebutuhan listrik selama pertandingan oleh PLN, penyediaan bahan baku bangunan oleh Semen Indonesia dan Pupuk Indonesia. Untuk penyediaan medali juara dan merchandising, BUMN hadir melalui dukungan dari Aneka Tambang dan Sarinah.

Selain BUMN, ada juga perusahaan swasta yang turut terlibat dalam pelaksanaan Asian Games dengan nilai kontrak total sebesar Rp 771 miliar. Perusahaan tersebut adalah PT Astra Internasional Tbk, SsangYong Information Communication, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Danone Aqua, Samsung Indonesia, PT Sinarmas APP, dan Alfamart. Pocari Sweat dan SoyJoy mendukung Asian Games 2018 dengan menjadi minuman olahraga resmi dan makanan kesehatan resmi Asian Games 2018. Selain itu ada Grab yang berpartisipasi sebagai Official Mobile Platform Partner for Transportation and F&B Delivery.

“Hal ini sejalan dengan komitmen Grab terhadap Indonesia yang baru-baru ini merayakan ekspansinya di 100 kota di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua,” ujar Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia.

Beberapa perusahaan China juga turut menjadi mitra dari Asian Games 2018. Diantaranya adalah 361° sebagai sponsor utama, diikuti dengan Biau Bang, Beautiful Tomorrow, dan New Energy sebagai sponsor pendukung. Dengan partisipasi sponsor pendukung itu, maka mereka akan mempromosikan dan menyosialisasikan Asian Games 2018 melalui pemasaran produk di China.

“China merupakan pasar olahraga yang sangat besar. Tak hanya untuk menggelar event, tapi juga produk. Mereka sangat antusias untuk mempromosikan Asian Games 2018, Jakarta-Palembang. Bahkan sampai ingin mengundang suporter, fans, dan turis ke Indonesia sebagai bagian dari promosi,” terang Erick.

Ia menambahkan bahwa dengan kerjasama ini, INASGOC terbantu dalam sisi exposure dan pendanaan. Sampai saat ini total nilai kerja sama dengan empat perusahaan China mencapai US$ 12,1 juta, di luar nilai promosi mereka di China yang bisa mencapai US$ 5 juta. Erick berharap, promosi ini bisa mendatangkan penonton dari China sebanyak 20.000 hingga 30.000 orang.

Melihat antusiasme dari begitu banyak pihak dalam penyelenggaraan Asian Games, tentunya momentum ini tidak boleh disia-siakan begitu saja. Asian Games bukan sekadar ajang olahraga saja, atau ajang melakukan branding bagi para brand. Secara keseluruhan, Asian Games merupakan ajang pembuktian Indonesia kepada dunia, bahwa negara kita mampu diperhitungkan dalam sisi olahraga, keamanan, politik, dan ekonomi.

Editor: Sigit Kurniawan

Related