Maksimalkan ROI, Cinemaxx Gandeng Perusahaan Analitik Film

marketeers article
Perusahaan jaringan bioskop Cinemaxx milik Lippo Group mulai memperkuat amunisinya untuk bisa menjadi bioskop nomor satu di Indonesia. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan Movio, perusahaan data, analisis, pemasaran, kampanye, dan manajemen untuk pengelola bioskop dan distributor film. Penandatanganan itu dilakukan Cinemaxx di Los Angeles, Rabu (22/4/2015).
 
Dengan mendaftarkan diri dalam program Movio Cinema Software-As-Solution, memungkinkan Cinemaxx mempelajari preferensi film dari sudut pandang penonton, sehingga pihaknya dapat menawarkan pilihan lebih baik sesuai dengan keinginan konsumen. Berdasarkan analitik film itu, Cinemaxx akan menggunakannya dalam menyusun kampanye pemasaran yang mampu meningkatkan return of investment (ROI).
 
Selain itu, untuk memberikan pengalaman menonton yang khas, Cinemaxx menawarkan format Ultra XD dan Cinemaxx Gold. Ultra XD merupakan format layar raksasa dengan fitur layar lengkung ultralebar dan sistem proyeksi digital berkekuatan tinggi. Sementara itu, Cinemaxx Gold persembahan premier Cinemaxx, menyediakan pengalaman berkelas yang dilengkapi dengan pilihan makanan mewah. Penonton dapat memanggil pelayan melalui “kursi malas” berbahan kulit yang dapat direbahkan sesuai selera.
 
“Masyarakat Indonesia sangat mencintai film. Sayangnya, jumlah layar bioskop tak sebanding dengan total populasi. Cinemaxx telah menyadari kesempatan itu dan berkomitmen untuk membawa produk berkualitas tinggi kepada penonton, khususnya mereka yang sebelumnya kurang terlayani di kota-kota Tanah Air,” ujar CEO Movio Will Palmer. 
 
Terlepas dari kelas menengah yang meningkat serta demografinya yang dipadati kaum muda, pasar bioskop Indonesia nyatanya hanya sebesar US$ 250 juta. CEO Cinemaxx Brian Riady mengatakan, rendahnya pasar bioskop akibat infrastruktur pertunjukan tidaklah memadai. Dengan hanya lebih dari 900 layar, Indonesia mesti menampung 270.000 orang untuk satu layar bioskop. Sementara, di Singapura perbandingannya cukup kontras, yaitu satu layar untuk 25.000 penduduk.
 
“Bermitra dengan Movio, Cinemaxx dapat meningkatkan efektivitas dan daya tarik bioskopnya kepada penonton film secara signifikan. Dengan demikian, kami ingin meningkatkan pengalaman menonton ketimbang jaringan bioskop lainnya di Indonesia,” tuturnya.
 
Diluncurkan pada tahun 2014, Cinemaxx siap untuk menjadi bioskop terbesar di Indonesia dengan berencana membangun lebih dari 2.000 layar di 85 kota selama sepuluh tahun ke depan. Komitmen itu nantinya akan mengantarkan Cinemaxx sebagai exhibitor paling dominan di Indonesia. Namun, mampukah Cinemaxx mengungguli rival tuanya Grup Cinema XXI?

Related