Industri kreatif sedang berkembang pesat dan menjadi suatu hal yang menarik untuk digeluti oleh para generasi muda. Ketika kreativitas seseorang digali dan diolah dengan baik, maka potensi tersebut dapat menjadi jawaban untuk kebutuhan orang lain. Melihat dari hal tersebut, Mal Taman Anggrek (MTA)terpacu untuk mengadakan kompetisi design Motion Graphic bertajuk JakARTa in Motion.
Didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kompetisi Design Motion Graphic ini hadir sebagai bentuk apresiasi dan wadah bagi generasi muda untuk menampilkan pesona wisata Jakarta. Peserta ditantang untuk menyalurkan bakat dan kreativitas yang mereka miliki ke dalam media LED.
“Penyelenggaraan JakARTa in Motion ini mendukung rencana Pemerintah DKI Jakarta dalam membangun imej penggunaan LED (Light Emitting Diode) sebagai media promosi yang menggantikan billboard konvensional serta memperindah kota Jakarta pada saat malam hari,” kata Elvira Indriasari, Advertising & Promotion Manager PT Mulia Intipelangi di Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Ia menambahkan, peran Mal Taman Anggrek lewat kompetisi LED adalah sebagai wadah bagi generasi muda untuk berkreasi, berekspresi, dan bereksplorasi. Menurut Elvira, generasi muda membutuhkan suatu wadah publik yang menjadi sentra bagi para pelaku kreativitas. Dalam kompetisi ini, setiap video yang dilombakan membawa tema pesona wisata Jakarta yang merupakan salah satu bentuk dukungan dalam mempromosikan pariwisata Jakarta.
Pendaftaran kompetisi JakARTa in Motion dibuka sejak 18 Agustus 2016 dan batas pengumpulan materi desain akan ditutup pada 28 Oktober 2016 yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Penilaian akan diadakan selama bulan November yang mana 30 karya terbaik akan ditampilkan pada LED Facade. Delapan pemenang terpilih akan diumumkan pada 1 Desember 2016 yang berkesempatan meraih total hadiah sebesar Rp 45 juta.
“Kami berharap dengan adanya kompetisi ini, seluruh peserta dan warga Jakarta dapat mendukung program pemerintah dalam mempromosikan pesona wisata Jakarta melalui LED Competition ini,” tutup Elvira.
Editor: Eko Adiwaluyo