Kenali Plus Minus Multitasking dalam Pekerjaan, Pilih yang Mana?

marketeers article
Ilustrasi multitasking (Sumber: 123RF)

Beberapa orang mungkin masih mengira bahwa seseorang yang mampu melakukan multitasking dalam pekerjaan berarti memiliki kemampuan spesial. Namun ternyata, terdapat plus dan minus yang perlu dipelajari lebih dalam.

Seseorang yang mampu melakukan multitasking biasanya memiliki daya tahan yang lebih tinggi dalam menghadapi pekerjaan. Namun, beberapa penelitian terbaru mengungkapkan bahwa multitasking dapat merusak kinerja, bahkan menurunkan fungsi otak seseorang. 

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Stanford University menyebutkan bahwa multitasking bisa membuat seseorang tidak produktif dibanding berfokus pada satu pekerjaan saja dalam satu waktu. 

Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari melakukan multitasking dalam pekerjaan? Simak penjelasannya pada artikel berikut ini.

Kelebihan multitasking

Berikut beberapa kelebihan dari melakukan multitasking yang Marketeers lansir dari Indeed:

1. Mencegah kebiasaan menunda

Procrastination atau kebiasaan menunda adalah hal buruk dan memperlambat selesainya pekerjaan. Multitasking dapat mendorong Anda untuk mengerjakan beberapa to-do-list harian dalam satu waktu tanpa harus menunggu yang lain selesai terlebih dahulu.

Dengan membuat diri Anda terus bekerja secara aktif, maka Anda dapat tenggelam dalam mengerjakan pekerjaan dan terhindar dari kebiasaan menunda-nunda, apalagi karena harus menunggu mood membaik.

2. Menyelesaikan pekerjaan dalam jumlah banyak dalam waktu singkat

Tak dimungkiri jika dalam pekerjaan mungkin beberapa kali Anda menghadapi deadline tugas yang banyak, namun juga memiliki waktu yang terbatas.

Jika demikian, maka Anda membutuhkan kemampuan multitasking ini untuk dapat menyelesaikan seluruh deadline tersebut tepat waktu. Meskipun bergerak lebih lambat tetapi tetap jauh lebih baik dibanding pekerjaan Anda benar-benar terhenti.

BACA JUGA: 5 Cara Menghindari Multitasking agar Kerja Lebih Fokus dan Optimal

3. Membangun resiliensi (ketahanan)

Multitasking dalam pekerjaan berarti meningkatkan beban kerja Anda dua kali lipat dibanding berfokus pada satu pekerjaan saja. Jika Anda mampu melewati hal ini, maka bisa dibilang bahwa Anda cukup memiliki daya tahan yang baik untuk memenuhi situasi yang menantang sekalipun.

Jika Anda mampu terbiasa dalam kondisi demikian, maka Anda mungkin memiliki manajemen stres yang lebih baik dan mampu melampaui batasan diri Anda secara baik.

Kekurangan multitasking

Selain memiliki kelebihan seperti pembahasan sebelumnya, multitasking dalam pekerjaan juga memiliki kekurangan. Berikut telah Marketeers lansir dari 15Five mengenai bahaya multitasking yang wajib untuk Anda ketahui:

1. Mudah dan sering lupa

Sebagian orang merasa bangga dapat berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya dalam waktu cepat, namun percayalah bahwa Anda tidak akan pernah bisa benar-benar fokus pada satu tugas saja. 

Dampak yang paling dapat Anda rasakan dari bahaya multitasking adalah mudah lupa. Seringkali Anda bertemu orang baru, berkenalan, dan tidak lama setelahnya Anda lupa dengan namanya.

Apa yang Anda rasakan tersebut bisa saja terjadi karena pikiran Anda terganggu dan tidak mampu memproses atau menyimpan informasi baru tersebut. 

Jika dibiarkan, hal ini bisa berdampak buruk pada pekerjaan Anda secara profesional, maupun hubungan pribadi Anda. Anda tidak akan bisa terhubung secara mendalam dengan orang lain, baik teman, pelanggan, rekan kerja, bahkan keluarga. 

BACA JUGA: 5 Bad Habits yang Wajib Dihindari, Bisa Bikin Anda Stres dan Burnout!

2. Lebih banyak tugas = lebih banyak kesalahan

Kesalahan adalah konsekuensi logis yang paling mungkin terjadi ketika Anda tidak dapat fokus saat multitasking. Saat melakukan beberapa hal sekaligus, maka pikiran Anda akan terbagi-bagi di antara hal-hal tersebut, sehingga wajar saja jika kesalahan yang terjadi pun menjadi berlipat ganda. 

Sebuah penelitian di Stanford University menyebutkan bahwa orang yang melakukan tugas dalam jumlah banyak akan memiliki kemampuan menyaring informasi yang sangat buruk. 

3. Menyebabkan kecemasan

Bahaya multitasking selanjutnya adalah perasaan cemas terus-menerus ketika membagi perhatiannya ke dalam beberapa pekerjaan sekaligus. 

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of California menunjukkan bahwa gejala masalah dalam pekerjaan dapat bersumber dari psikologis hingga fisik.

Sebuah tes dilakukan untuk mengukur detak jantung karyawan, karyawan yang dapat mengakses email dengan mudah karena terhubung internet memiliki detak jantung lebih tinggi dibandingkan karyawan yang tidak memiliki akses ke email, sehingga ia relatif bebas stres.

4. Terhambatnya kreativitas

Ketika Anda mencurahkan perhatian secara penuh kepada seluruh tugas-tugas Anda secara sekaligus, maka Anda tidak akan pernah memiliki memori yang tersisa untuk dapat menghasilkan ide dan gagasan yang kreatif. 

Anda mungkin mampu menyelesaikan tugas dalam jumlah banyak dengan kecepatan dan jangkauan dalam standar rata-rata, namun Anda tidak pernah menjadi lebih hebat dari yang ada. 

Ketika seseorang merasa cemas ketika melakukan pekerjaan banyak, maka otak akan menjaga tubuh untuk berada dalam mode aman dari bahaya, sehingga otak akan berhenti untuk beradaptasi dengan pikiran yang kritis dan kreatif.

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Buku Emotional Intelligence, Tingkatkan Kualitas Diri!

5. Multitasking dapat membuang waktu

Ketika Anda mencoba untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kecil di tengah penyelesaian tugas besar, maka Anda akan lebih menyadari bahwa tugas-tugas kecil tersebut malah menghabiskan lebih banyak waktu.

Cobalah untuk menuangkan perhatian Anda sepenuhnya pada pekerjaan yang ada di depan mata dan jangan biarkan distraksi apapun mengganggu Anda. 

Sama halnya ketika Anda sedang membaca novel yang Anda sukai, Anda akan tenggelam dengan bacaan Anda dan tanpa terasa Anda telah menghabiskan bacaan Anda. Jika ilustrasi ini dipraktikkan pada pekerjaan yang jauh lebih besar, maka produktivitas Anda dapat meningkat!

6. Anda tidak benar-benar hidup

Berapa kali sehari Anda melihat status teman Anda di Instagram, menonton video singkat di TikTok, Instagram Reels, maupun YouTube Short?

Ketika ibu jari Anda terasa terkunci secara permanen dengan konten-konten segar yang terus disajikan tanpa henti, maka waktu Anda telah terbuang sepanjang hari. 

Ketika hal tersebut terjadi, maka Anda tidak benar-benar hidup pada saat itu! Apalagi jika Anda melakukannya secara bersamaan ketika menyimak perkuliahan, rapat mingguan, atau sedang menyelesaikan tugas Anda. 

Bukannya Anda mendapatkan pembelajaran, hasil rapat, maupun pekerjaan selesai, yang ada waktu Anda hanya terbuang sia-sia begitu saja. Oleh karena itu, pastikan Anda untuk menjauhi berbagai pemicu distraksi ketika sedang melakukan pekerjaan. Bagaimana menurut Anda?

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

BACA JUGA: 7 Kebiasaan Orang Sukses pada Pagi Hari, Perlu Disiplin dan Konsistensi!

Related

award
SPSAwArDS