Mampukah H&M Mewujudkan Sustainable Fashion?

marketeers article

Dari sekian banyak merek fesyen global, nampaknya H&M-lah yang paling sering bicara soal sustainability atau keberlanjutan. Dunia mode selama ini memang sulit untuk menuju produk fesyen yang ramah lingkungan. Namun, H&M terus menerus menggaungkannya yang tercermin dari koleksi terbatas bertajuk H&M Conscious.

Koleksi ini selalu diluncurkan brand asal Swedia setiap tahun yang jatuh pada perayaan Spring/Summer. Koleksi tersebut diluncurkan di hampir seluruh negara di mana H&M berada. Di Indonesia, koleksi sebanyak 21 jenis dress,  empat jenis lingeries, dan empat jenis aksesori ini hanya bisa ditemui di gerai H&M Grand Indonesia Jakarta.

Karina Soeganda, Public Relation Manager H&M Indonesia mengatakan, H&M Conscious merupakan lini pakaian yang memanfaatkan barang daur ulang dan organik, seperti recycled polyester dan Econyl, sebuah bahan yang 100% dibentuk dari plastik kecil dan jaring-jaring ikan. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 149.900 hingga Rp 3.999.900.

“Produk ini sangat terbatas sekali. Biasanya, dua minggu, beberapa produk sudah sold out,” ujar dia saat ditemui Marketeers di kantornya di bilangan Gandaria, Jakarta Selatan.

Perempuan ini mengaku bahwa perlu waktu bagi konsumen untuk mengapresiasi sebuah karya fesyen yang dibuat dari bahan-bahan daur ulang yang ramah lingkungan. Kasusnya sama ketika konsumen negeri ini mulai mengganderungi makanan organik yang diyakini lebih sehat.

“Pada akhirnya, memang perlu waktu agar orang aware mengenai sustainable fashion. Tapi, keterbukaan informasi membuat konsumen semakin aware terhadap hal tersebut,” ujar dia.

Konsumen dapat pula mengecek dari mana pakaian lini H&M Conscious itu berasal, baik mengenai materialnya, lokasi pabrik, dan nama supplier. Semuanya bisa dicek di situs H&M.

Langkah H&M ini bukan untuk sekali dua kali. Lebih lanjut, Karina menjelaskan, perusahaan telah mencanangkan komitmen pada tahun 2020 bahwa seluruh material kapas yang digunakan untuk membuat pakaian berasal dari 100% sumber berkelanjutan. Selain itu, pada tahun 2030, seluruh material produk H&M akan berasal dari sumber-sumber yang berkelanjutan pula.

Untuk mencapai misi tersebut, H&M Indonesia bekerja sama dengan perusahaan konsumer Danone Group membersihkan sampah plastik di Kepualau seribu. Sampah plastik yang diperoleh selanjutnya akan dipilah dan didaur ulang menjadi polyester.

“Polyester tersebut kami jadikan sarung tangan dan kaus kaki untuk disebarluaskan dan dijual di toko-toko tidak hanya di Indonesia, melainkan juga dunia,” terang Karina.

Editor: Sigit Kurniawan

Related