Masyarakat Ekonomi ASEAN menjadikan persaingan di dunia sumber daya manusia (SDM) semakin ketat. Sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tidak ingin tertinggal menyiapkan Mandirian, sebutan bagi karyawannya dalam menghadapi persaingan tersebut. Untuk itu, Bank Mandiri tidak setengah-setengah dalam mengembangkan karyawannya.
“Kami hadir bukan lagi sebagai training center. Ini dikarenakan proses belajar kami tidak hanya sebatas di kelas saja, tapi juga terjun langsung di lapangan,” kata Sentot A. Sentausa, Direktur Distribusi PT Bank Mandiri (Persero) kepada Marketeers.
Mandiri University telah menyiapkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Terdapat beberapa modul yang akan diberikan oleh pengajar, di antaranya Micro Banking, Commercial, Treasury, Risk Management, hingga Internal Audit.
Untuk pengembangan kurikulum, lanjut Sentot, terdapat acuan textbook. Misalnya dari universitas internasional. Selain itu, untuk memperkaya pengetahuan, Mandiri University lebih mengacu pada experience di lapangan. “60% pembelajaran berasal dari pengalaman orang yang sudah lama terjun menjadi bankir,” tambah Sentot.
Tidak bisa dipungkiri, kemampuan bahasa Inggris merupakan salah satu kemampuan yang penting untuk dikuasai. Untuk melatih karyawan berbahasa Inggris, mereka pun akan diajak untuk menemui analis maupun investor. Nantinya, mereka akan ikut menjelaskan mengenai Bank Mandiri di hadapan investor. “Ini menjadi ajang bagi Mandirian untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris,” pungkas Sentot.
Editor: Eko Adiwaluyo