Sutradara Fajar Nugros baru-baru ini memberi sentuhan segar bagi industri perfilman Tanah Air lewat Sleep Call. Film bergenre thriller itu mengusung tema kebiasaan generasi Z, yang suka menceritakan kesehariannya pada pasangan melalui telepon pada malam hari.
Sleep Call berangkat dari kisah seorang mantan pramugari, Dina, yang mengalami trauma dan sering merasa kesepian. Hidupnya terasa makin nestapa begitu terjerumus gelapnya dunia pinjaman online.
Alhasil, Dina pun mencari pelarian untuk melepaskan bebannya sejenak. Ia mencoba mencari kesenangan itu melalui sebuah aplikasi dating.
Dari sinilah, Dina bertemu dengan seorang lelaki yang memesona bernama Rama. Keduanya kerap berkomunikasi melalui panggilan pada malam hari alias sleep call.
Kebiasaan itu berhasil membuat Dina melupakan kesulitan di hidupnya. Namun, di sisi lain, ia malah terjebak dalam hubungan yang adiktif lagi rumit.
Seiring berjalannya waktu, Dina kerap menerima teror sleep call yang menakutkan hingga membuatnya merasa tidak tenang. Siapa sangka, sleep call tersebut justru menyebabkan nyawa melayang dan meninggalkan sebuah misteri.
Manfaat dan Bahaya Sleep Call di Dunia Nyata
Bukan hanya di film, sleep call juga bisa membahayakan diri di dunia nyata. Melansir laman Alodokter, kebiasaan tersebut berpotensi menurunkan kualitas tidur yang lantas membuat otak sulit berkonsentrasi, mudah stres, suasana hati kurang baik, bahkan mudah marah.
Sleep call juga bisa mengganggu kesehatan mata. Hal ini karena terlalu lama menatap layar ponsel, yang mana membuat mata menjadi rentan terkena pancaran sinar biru dari ponsel.
Bila hal ini berlangsung dalam waktu lama, retina mata berpotensi rusak. Ponsel pun memancarkan radiasi, yang mana bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala dan nyeri otot.
Parahnya lagi, medan elektromagnetik yang dihasilkan ponsel juga berpotensi menjadi karsinogen (zat pemicu kanker) bagi tubuh manusia. Terlepas dari bahaya tersebut, sleep call sejatinya juga memiliki segudang manfaat, khususnya bagi pasangan yang tengah menjalani hubungan jarak jauh (LDR).
Kebiasaan ini dapat mempererat hubungan, sebab mereka akan berkomunikasi intens menceritakan kesehariannya. Menceritakan keseharian lewat sleep call juga bisa menjadi ‘obat tidur’ yang mujarab.
Pasalnya, itu dapat membuat pikiran lebih tenang usai membicarakan hal-hal yang dianggap membebani, sehingga stres yang jadi penyebab sulit tidur pun berkurang.
Demikianlah beberapa manfaat dan bahaya yang mengintai di balik sleep call, kebiasaan generasi Z yang sampai dijadikan tema film garapan Fajar Nugros. Intinya, sah-sah saja menelepon pasangan pada malam hari sampai tertidur, namun sebaiknya atur waktu berkomunikasi agar tidak mengganggu kesehatan.
Editor: Ranto Rajagukguk