Manfaatkan AI, PHR Tekan Laju Penurunan Produksi Migas 6%

marketeers article
Pengeboran minyak dan gas Pertamina. Ilustrasi: Humas Pertamina.

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengurangi laju penurunan produksi minyak dan gas bumi (migas) secara alami (declining rate) dari 11% menjadi 6% per tahun di lapangan minyak Minas. Hasil tersebut dicapai melalui penggunaan Advanced Reservoir Management berbasis artificial intelligence (AI) Expert System untuk evaluasi sumur-sumur yang ada.

Teknologi yang oleh para perwira pencetusnya disebut VENUS ini merupakan inisiatif lanjutan dari inovasi berkode e-MARS. VENUS adalah proses evaluasi sub-surface yang pertama di Indonesia bahkan di dunia berbasis Advance Reservoir Management (RM) dan Artificial Intelligence (AI).

BACA JUGA: Manfaatkan AI, Pertamina Tambah Pendapatan Negara Rp 3,7 Triliun

“Dalam inovasi ini, pada prinsipnya kami mengintegrasikan data geologi dan geofisik (G&G) subsurface dan data dinamis sumur-sumur sekitar, dengan melihat lokasi injector untuk lapangan waterflood Minas,” kata Afrilia Elisa, Sr Petroleum Engineer PHR, Kepala Proyek VENUS melalui keterangan resmi, Senin (26/8/2024).

Sementara itu, Andre Wijanarko, EVP Upstream Business PHR menjelaskan dengan teknologi tersebut perseroan mendapatkan nilai tambah sebesar Rp 200 miliar dari evaluasi 150 sumur tanpa perlu pengeboran sumur baru. Penerapan AI ini menjadi terobosan dalam pengelolaan lapangan minyak tua di Wilayah Kerja Rokan, Riau.

BACA JUGA: Pertamina Hulu Energi Berhasil Produksi 1,05 Juta Barel Migas 

“Walaupun sumur-sumur tua lapangan Minas telah berumur lebih dari delapan dekade, inovasi yang dilakukan para perwira PHR terbukti berhasil membuktikan bahwa teknologi dan cara berpikir baru dapat mengungkap cadangan terbukti (reserve) lapangan tua untuk diproduksi,” ujar Andre.

Manajemen PHR mendukung upaya para perwira terutama generasi milenial, untuk terus berpikir kreatif dan berinovasi. Guna menciptakan terobosan terbaru untuk meningkatkan dan optimalisasi produksi serta efisiensi biaya sesuai dengan karakteristik lapangan masing-masing.

Senada dengan Andre, Vice President Transformasi Digital SKK Migas Rendra Utama menyampaikan apresiasinya kepada PHR atas keberhasilan menciptakan terobosan inovasi VENUS (e-MARS 2.0) yang menjadi bukti keandalan teknologi digital untuk mendukung peningkatan produksi.

Dia memproyeksikan hingga akhir 2024, VENUS dapat membantu mengevaluasi hingga 300 sumur dari total 1.500 sumur produksi di Minas, dengan proyeksi value creation sebesar Rp 450 miliar. Saat ini, metode evaluasi VENUS juga akan diterapkan di lapangan Bangko-Balam yang memiliki karakteristik serupa dengan Lapangan Minas, dengan jumlah sumur yang akan dievaluasi lebih dari 600 sumur.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS