Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan potensi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Indonesia mencapai 89,36 gigawatt (GW). Potensi energi baru terbarukan (EBT) ini memanfaatkan danau dan bendungan di 295 lokasi.
Yudo Dwinanda Priaadi, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM menuturkan ke depan pemerintah akan memanfaatkan potensi ini sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan energi. Terlebih lagi, pemerintah baru saja selesai membangun PLTS Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA: Jokowi Resmikan PLTS Terapung Terbesar Berkasitas 192 MWp
“Dari total potensi PLTS Terapung tersebut, terdiri dari PLTS terapung di danau sebesar 74,67 GW di 36 lokasi dan PLTS terapung di bendungan sebesar 14,7 GW di 259 lokasi,” kata Yudo melalui keterangannya, Jumat (10/11/2023).
Menurutnya, dalam beberapa tahun ke depan, akan ada dua PLTS Terapung yang juga beroperasi, yakni PLTS Terapung Saguling dan Singkarak. Terdekat yang akan dioperasikan, yakni PLTS Terapung Saguling, bendungan pertama cascade-nya sungai Citarum.
BACA JUGA: PLN Tawarkan ke Investor Kembangkan 2 PLTS Terapung
“Yudo menyebut, berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021-2030, PLTS Terapung Saguling di Jawa Barat akan memiliki kapasitas sebesar 60 MW, sedangkan PTLS Terapung Singkarak di Sumatera Barat memiliki kapasitas 48 MW.
Selain itu, berdasarkan RUPTL juga masih akan ada lima PLTS Terapung yang dibangun hingga tahun 2030, yakni di Waduk Wonogiri Jawa tengah sebesar 100 MW, Waduk Sutami Jawa Timur sebesar 122 MW, Waduk Jatiluhur Jawa Barat sebesar 100 MW, Waduk Mrica Jawa Barat 60 MW, dan Waduk Wonorejo Jawa Timur 122 MW.
“Hal yang perlu kami lakukan berikutnya adalah mereplikasi PLTS terapung dan akan scaling up dengan begitu banyak potensi waduk di Indonesia, mengingat pemerintah akhir-akhir ini aktif membangun waduk dan bendungan,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk