Kementerian Ketenagakerjaan mencatat 2,8 juta pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan akibat dari pandemi COVID-19. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) Provinsi DKI Jakarta, mencatat sebanyak 16 ribu pekerja terkena PHK, dan 72 ribu harus dirumahkan tanpa menerima gaji. Sektor hotel dan restoran menjadi sektor yang paling rentan setelah 1.642 hotel untuk sementara menutup operasionalnya.
Ketua Umum PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Hariyadi Sukamdani, menjelaskan bahwa sektor hotel dan restoran setidaknya mengalami potensi hilangnya pendapatan devisa periode Januari – April sebesar US$ 4 miliar dan potensi hilangnya pendapatan hotel dan restoran dari konsumen domestik sedikitnya Rp 60 triliun.
“Penurunan angka turis China saja sudah dapat dihitung kerugiannya sebesar US$ 1,1 miliar. Jika termasuk dengan angka penurunan turis asing lainnya paling sedikit ada kerugian sebesar US$ 400 miliar,” terangnya
Melihat fenomena tersebut PHRI berinisiatif mengajak para pelaku industri pariwisata untuk meningkatkan kemampuan melalui platform Kartu Prakerja. Saat ini diperkirakan terdapat dua juta pekerja sektor hotel dan restoran terdampak pandemi Covid 19, dimana sebagian besar mereka mengalami unpaid leave dan dirumahkan karena perusahaan mengalami kesulitan cash flow.
“Dengan adanya kartu Prakerja sangat membantu mereka untuk mendapatkan insentif tunai dan kesempatan meningkatkan kompetensi profesi.
PHRI menggandeng Cakap, perusahaan rintisan teknologi di bidang edukasi berbasis aplikasi digital, melalui program Cakap for Hospitality. Program ini dirancang untuk mengakomodir para pelaku usaha pariwisata dan perhotelan dengan memanfaatkan program bantuan pemerintah berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi, di industri hospitality melalui program Kartu Prakerja.
Cakap for Hospitality sudah berlangsung sejak awal Maret 2020 sebagai bentuk inisiatif dalam upaya mendukung industri hospitality menghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia. Beberapa hotel sudah bergabung dalam inisiatif ini salah satunya Hotel Gran Melia Jakarta.
“Pemanfaatan teknologi pada saat pandemi COVID-19 ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satunya dengan cara memanfaatkan waktu downtime di industri pariwisata secara efektif, terutama bagi yang terdampak secara langsung,” imbuh Tomy Yunus, CEO Cakap.
Kerjasama ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi seluruh pelaku perhotelan dan restoran di Indonesia. PHRI dan Cakap akan menyediakan sertifikat bagi peserta pelatihan hospitality yang mendaftar menggunakan Kartu Prakerja.