CEO Tesla Elon Musk telah mengambil alih media sosial (medsos) Twitter. Dengan hal strategis itu, co-founder dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey dilaporkan menguji aplikasi jejaring sosial lain untuk bersaing dengan Twitter.
Menurut laporan People, sepekan sebelum Musk menyelesaikan kesepakatan akuisisinya, mantan CEO Dorsey yang berusia 45 tahun mengumumkan sedang mencari penguji beta untuk aplikasi sosial terdesentralisasi Bluesky-nya.
BACA JUGA: Rencana Elon Musk ke Twitter: Verifikasi Jadi Berbayar
“Langkah selanjutnya adalah mulai menguji protokol. Pengembangan protokol terdistribusi adalah proses yang rumit. Ini membutuhkan koordinasi dari banyak pihak setelah jaringan dikerahkan, jadi kami akan memulai dalam versi beta pribadi untuk mengatasi masalah,” kata Bluesky dikutip dari Gadgetsnow, Senin (31/10/2022).
Pekan lalu, mantan CEO Twitter itu mem-posting di Twitter bahwa Bluesky bermaksud menjadi “pesaing bagi perusahaan mana pun yang mencoba memiliki dasar-dasar yang mendasari media sosial atau data orang-orang yang menggunakannya.” Pada tahun 2019, Twitter mendirikan Bluesky sebagai cara untuk mengembangkan konsep desentralisasi serupa untuk perusahaan.
BACA JUGA: Elon Musk PHK Karyawan Twitter Lebih Cepat, Hindari Bayar Pesangon?
Mantan CEO Twitter itu menulis dalam Q&A pada saat itu bahwa “tujuan terbesar dan jangka panjang adalah membangun protokol yang tahan lama dan terbuka untuk percakapan publik.”
“Saat kami menguji beta, kami akan terus mengulangi spesifikasi protokol dan membagikan detail tentang cara kerjanya. Saat sudah siap, kami akan pindah ke beta terbuka, membagikan tautan untuk mendaftar ke daftar tunggu uji beta,” ucap Bluesky.
Dalam laporan Coindesk, Bluesky, sendiri telah menerima 30.000 pendaftaran selama 48 jam terakhir, dan itu hanya untuk daftar tunggunya. Perusahaan membuka daftar tunggunya pada hari Selasa dan mengatakan dalam sebuah tweet bahwa mereka akan “meluncurkan undangan ke beta pribadi secara bertahap” karena “minat yang luar biasa.”
Bluesky ingin membangun “internet sosial” dan membantu pengguna menghindari silo data yang paling umum ada di seluruh aplikasi internet. Aplikasinya yang akan segera dirilis dibangun di atas protokol media sosial terdesentralisasi yang disebut Protokol Transportasi Terotentikasi, atau “AT,” yang bertujuan membuat media sosial open source dan interoperable, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan aplikasi yang berbeda, semuanya dalam satu ekosistem.
“World Wide Web tidak akan menyenangkan jika dibuat tanpa browser, dan hal yang sama berlaku untuk Protokol AT,” tutur Bluesky.
Editor: Ranto Rajagukguk