Untuk melewati masa krisis, semangat gotong royong serta rasa kepedulian terhadap sesama sangat diperlukan. Inilah yang dilakukan oleh Manulife sebagai kunci menghadapi pandemi dengan kolaborasi antar karyawan.
“Sejak ada krisis Corona, kerja sama dan gotong royong perlu ditingkatkan. Di Manulife, kami bekerja secara bersama-sama dalam satu kesatuan tanpa memandang divisi atau departemen. Kami bentuk gugus-gugus tugas yang cair dari segala divisi,” jelas Jeffrey Kie, Chief Agency Officer Manulife Indonesia dalam acara Industry Roundtable: Surviving The COVID-19, Preparing The Post untuk sektor Insurance, Selasa (05/05/2020).
Jeffrey menambahkan, tujuan utama pembentukan gugus tugas tersebut adalah untuk melindungi konsumen, agen, maupun karyawan, serta mitra kerja. Dalam memenuhi tujuan tersebut, komunikasi pun perlu ditingkatkan, tidak hanya antar karyawan, tetapi juga kepada konsumen dan mitra.
“Di masa yang tidak menentu seperti saat ini, untuk menajaga semangat gotong royong, kami memerlukan komunikasi yang solid. Kami terus mengkomunikasikan kepada konsumen, karyawan, maupun manajemen apa saja yang telah kami lakukan dan akan kami lakukan,” ujar Jeffrey.
Tidak hanya kolaborasi dan semangat gotong royong, Jeffrey juga mengungkapkan pentingnya digitalisasi terutama bagi para agen. Adanya penerapan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah membuat gerakan para agen terbatas. Teknologi pun dapat membantu kinerja para agen tersebut
“Pandemi membuat agen asuransi melakukan prospeknya dengan cara yang berbeda. Dengan teknologi, mereka masih dapat melayani konsumen dan menjelaskan manfaat serta membantu proses klaim dari konsumen,” tutup Jeffrey.
Editor: Ramadhan Triwijanarko