Perusahaan ritel gaya hidup PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) menyampaikan bahwa pihaknya menjadi sponsor acara Forum Tri Hita Karana 2018 yang dilaksanakan di Bali pada 9-11 Oktober mendatanf. Diselenggarakan dengan tema “Blended Finance and Innovation for Better Business World”, forum tersebut bertujuan untuk mencetuskan inovasi dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG) di Indonesia.
Diselenggarakan beriringan dengan acara Pertemuan Tahunan Bank Dunia atau IMF 2018, Forum Tri Hita Karana merupakan sebuah platform yang didedikasikan untuk menunjukkan kepemimpinan dan komitmen Indonesia dalam mempromosikan kesadaran global terhadap SDG yang diluncurkan oleh PBB.
Forum ini diharapkan dapat mempertemukan lebih dari 300 eksekutif dan para pejabat tingkat tinggi dari seluruh dunia, termasuk kepala negara, para pejabat tinggi pemerintahan, pembuat kebijakan, lembaga multilateral, perwakilan level-C dari korporasi.
Adapula para utusan khusus bidang keuangan, menteri-menteri dari negara pendonor, institusi keuangan bidang infrastruktur, lembaga-lembaga keuangan, perwakilan lembaga non-pemerintah, para penerima penghargaan Nobel, para pelaku filantropi, hingga perwakilan institusi pendidikan.
Mereka akan membahas bagaimana melahirkan inovasi model usaha dan kemitraan antara sektor publik dan swasta yang lebih efektif dalam berkontribusi untuk tercapainya agenda SDG 2030.
Fetty Kwartati, Head of Corporate Communication MAP menyampaikan bahwa perusahaan percaya bahwa bisnis memiliki peran penting dalam mewujudkan SDG. MAP menjadi bagian dari inisiatif penting bagi Indonesia yang akan memimpin arah dalam keberhasilan pelaksanaan SDG.
“Kami juga antusias untuk mempelajari ide-ide inovatif yang akan terus membentuk masa depan yang berkelanjutan,” kata dia
MAP melalui berbagai merek yang dikelolanya, telah mengambil langkah signifikan untuk evaluasi kembali penggunaan plastik dan mulai menggunakan materi berkelanjutan yang ramah lingkungan. Starbucks, salah satu merek yang dikelola oleh MAP, diketahui telah cukup lama menjadi pendukung gaya hidup berkelanjutan.
Baru-baru ini Starbucks meluncurkan uji coba gerakan “Greener Nusantara” untuk menciptakan pendekatan strategis guna mendukung pemerintah dan pihak otoritas daerah agar semua pihak dapat memberikan kontribusi menuju masa depan berkelanjutan.
Greener Nusantara menekankan bahwa seluruh gerai Starbucks di Bali terhitung sejak 1 Oktober 2018 telah menggunakan material-material yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan sedotan plastik sekali pakai telah diganti dengan sedotan berbahan kertas yang aman digunakan.
Selain itu, alat pengaduk kopi dari plastik pun telah diganti dengan pengaduk kopi berbahan kayu. Di sisi lain, semua gelas plastik yang digunakan untuk minuman dingin sekarang telah diganti dengan gelas daur ulang dengan komponen yang berbahan recycled poly-ethylene terephthalate (r-PET).
Di bawah gerakan Greener Nusantara, Starbucks Indonesia juga akan menguji program daur ulang untuk limbah ampas kopi menjadi kompos dengan berkolaborasi bersama para pengolah kompos lokal di Bali, sebuah program uji coba yang dinamakan “Grounds For Hope”.
Selain MAP, para pihak penyelenggara pendukung forum ini termasuk Yayasan United in Diversity (UID), International Chamber of Commerce (ICC), the Blended Finance Taskforce, dan the United Nations global initiative Sustainable Development Solutions Network (SDSN).
Forum Tri Hita Karana juga didukung oleh mitra termasuk World Bank Group, IMF, China Development Bank, Asian Development Bank, World Economic Forum, OECD, Milken Institute, Tsinghua University, Universitas Indonesia, Universitas Udayana, APINDO, KADIN, HSBC, Gajah Tunggal, MAP, Starbucks, dan Unilever.
Editor: Sigit Kurniawan