MAP Kantongi Peningkatan Pendapatan Hingga 115% di Kuartal IV 2021
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) mengumumkan kinerja pendapatan tahun fiskal tahun 2021 yang positif. Perusahaan ritel gaya hidup ini mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 115,3% menjadi Rp 6,3 triliun pada kuartal IV dibandingkan kuartal sebelumnya.
Peningkatan ini diperkirakan berkat jumlah pengunjung gerai yang secara nasional naik terutama pada kuartal IV sebelum varian Omicron muncul. Kunjungan yang meningkat kemudian diikuti penjualan yang ikut tumbuh di semua kanal MAP, termasuk gerai offline dan online.
Hal ini menunjukkan bahwa permintaan konsumen terhadap produk-produk yang disediakan MAP mulai pulih.
Pendapatan bersih MAP sepanjang tahun mengalami kenaikan sebesar 24,1% menjadi Rp 18,4 triliun dari Rp 14,8 triliun. Laba usaha mereka pun melonjak menjadi Rp 1,2 triliun dari rugi usaha Rp 56,9 miliar. Sedangkan, laba bersih naik 183,7% menjadi Rp 490,2 miliar dari rugi bersih Rp 585,3 miliar.
Menanggapi kinerja perusahaan, Ratih D. Gianda selaku VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP menyatakan bahwa kuartal terakhir tahun 2021 menunjukkan kekuatan model branded commerce MAP.
“Strategi penjualan multi-channel kami melalui semua jalur distribusi. Mulai dari mal, kanal digital, maupun mitra marketplace. Selain itu, perusahaan juga mampu menjangkau berbagai segmen konsumen MAP di semua kanal pilihan mereka untuk berbelanja,” ujar Ratih.
Selama Q4, pada saat penjualan yang positif di semua segmen, MAP mendapat permintaan yang lebih tinggi terutama untuk produk sports dan leisure, serta perangkat digital. Perusahaan juga memaksimalkan tingginya sentimen konsumen dengan meluncurkan brand baru seperti Subway, FitFlop, dan Etude di berbagai mal di Jakarta.
Terlepas dari berbagai peningkatan yang mereka dapatkan, MAP tetap berkomitmen pada dua strategi utama untuk mencapai tujuan dalam menghasilkan kinerja keuangan jangka panjang secara konsisten.
Pertama, memanfaatkan potensi MAP CLUB Rewards untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dan konversi penjualan yang lebih tinggi.
Kedua, melanjutkan investasi di bisnis dan brand baru, serta pasar ASEAN untuk memperluas jangkauan ke lebih banyak pelanggan di berbagai wilayah.
