Marak Mom Shaming di Indonesia, Ini Cara Mengatasinya

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Health Collaborative Center (HCC) baru-baru ini merilis sebuah studi yang mengungkap bahwa mom shaming marak terjadi di Indonesia. Ini merupakan tindakan mengkritik seorang ibu terkait pola asuh dengan konotasi mempermalukan.

Ada beberapa hal yang termasuk sebagai mom shaming. Di antaranya mengomentari makanan anak, mengomentari tubuh ibu dan anak, membandingkan tumbuh kembang anak, menghakimi pola asuh, bahkan mengkritik pilihan metode melahirkan.

Cibiran-cibiran tersebut bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan mental ibu. Tak jarang, mom shaming akan membuat seorang ibu mempertanyakan keputusan yang sudah dibuat untuk anaknya.

BACA JUGA: Berkaca dari Kasus di Cimandi, Ini Pentingnya Punya Teman Cerita

Alhasil, ia juga bisa merasa kecewa, gagal, atau menjadi tidak percaya diri dengan kemampuan mengasuh mereka. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan dan depresi pada ibu.

Meski tak mudah, cobalah untuk menghadapi mom shaming agar tidak menimbulkan stres atau depresi dengan cara berikut:

Percaya Diri

Saat menghadapi mom shaming, penting untuk memiliki rasa percaya diri dan ingat bahwa Anda lah yang paling mengenal diri sendiri, bukan orang lain. Yakini bahwa apa yang Anda lakukan adalah yang terbaik untuk buah hati dan diri sendiri. 

Tetap Berpikir Positif

Tetaplah berpikir positif dengan meyakinkan diri sendiri bahwa Anda adalah sosok ibu terbaik bagi keluarga. Jangan terlalu menghiraukan komentar dari orang lain, terlebih lagi yang bersifat negatif atau menjatuhkan.

BACA JUGA: Kelola Emosi Lebih Baik dengan Anger Management, Begini Caranya

Bijak dalam Merespons

Saat sudah mampu berpikir positif, Anda lebih mudah mengendalikan emosi sehingga bisa lebih bijak dalam merespons kritik bertendensi mom shaming. Pastikan Anda hanya menerima kritik atau saran yang sejalan dengan sudut pandang dan keadaan yang dialami.

Libatkan Suami

Ceritakan kepada suami mengenai kegundahan dan suasana hati Anda yang kurang tentram karena mom shaming. Boleh jadi, suami memiliki sudut pandang yang lebih bijak sehingga bisa membantu Anda menghadapi situasi tersebut. 

Utamakan Kesehatan Mental

Alih-alih memikirkan perkataan orang lain, lebih baik Anda mengutamakan kesehatan mental diri sendiri. Ini dilakukan dengan cara menyaring secara bijak mana perkataan yang layak didengar atau tidak.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS