Marketeers Hangout 2024: Kolaborasi Bikin Marketing Makin Kuat dan Berdampak

profile photo reporter Marketeers
Marketeers
12 September 2024
marketeers article
CEO MarkPlus, Inc. dan Marketeers Iwan Setiawan dalam Marketeers Hangout 2024. (Sumber: Marketeers)

Dunia marketing pada dasarnya merupakan dunia kreatif. Pasalnya, marketing merupakan aktivitas menggarap pasar yang dinamis. Dinamis artinya senantiasa berubah berkat dorongan teknologi yang terus berkembang.  

Namun, kreativitas saja tidak cukup. Orang-orang marketing harus bisa menguasai atau setidaknya memahami cara menyusun strategi pemasaran yang terukur, realistis, sekaligus memiliki dampak lebih besar bagi perusahaan.

BACA JUGA: 10 Strategi Digital Marketing untuk Meningkatkan Bisnis pada 2024 

Menjawab hal ini, Marketeers Hangout sebagai tempat kumpul orang marketing kreatif hadir kembali di The Ballroom, Djakarta Theater, Kamis, 12 September 2024 dengan tema Marketing Vs Everybody.  

Event tahunan Marketeers kedua ini mengangkat pentingnya kolaborasi antara marketing dengan elemen lain, seperti finance, sales, dan operation. Orkestrasi solid antarmereka membentuk kekuatan besar bagi performa perusahaan. Sebaliknya, silo-silo di antara mereka justru melemahkannya. 

BACA JUGA: Mengenal Dua Tipe Pemasar, Rambo Vs Sniper Marketing

Iwan Setiawan, CEO MarkPlus, Inc. dan Marketeers dalam pembukaannya mengatakan bahwa sering terjadi benturan tujuan (clash of goals) yang memunculkan area konflik antara marketing dengan departemen lain. Orang marketing biasanya mengejar tiga tujuan besar, yakni brand equity, share of voice, dan customer loyalty. Ini menimbulkan benturan ketika orang finance mengejar profitability, cost control, dan cash flow. Sementara, orang sales mengejar sales target, lead generation, dan customer relationship. Dan, orang operations mengedepankan productivity, standardization, dan scalability.  

Pricing dan budgeting sering menjadi area konflik di antara marketing dan finance. Solusinya adalah membangun value-based pricing dan zero-based budgeting. Dengan orang sales, area konfliknya terletak di customer insight dan marketing campaign. Karena itu lebih baik membangun customer persona sekaligus performance marketing. Dengan operations, area konfliknya terjadi di customer experience dan new product. Karena itu, perlu membangun customer experience map sekaligus cross-functional task force,” kata Iwan.  

BACA JUGA: Peran Marketing Manager, Bukan Sekadar Dorong Brand Awareness

Marketeers Hangout kali ini didukung juga oleh para pembicara yang kompeten di bidangnya. Di antaranya, Vicktor Aritonang selaku President Director SSPACE, Tri Yudha Nurmansyah selaku Direktur Utama PT Patra Logistik, Awin Sirait sebagai Marketing Director Mayora Group, Harsono Budi Santoso, Director of Business Planning & Development Pertamina Patra Niaga, Norisa Saifuddin sebagai SVP Marketing Communication BCA, Arie Hermawan sebagai Head of Marketing Department Hyundai Motors Indonesia, Hanif Thamrin selaku Partner, Social Commerce Lead GroupM, Karissa Adhyaningrum sebagai Digital Lead UNIQLO Indonesia, dan Rifka Aulia selaku Digital Excellence Manager Deodorant Unilever.

Para pembicara tersebut membagikan strategi dan kiat-kiat pemasaran yang kreatif sekaligus berdampak. Sebut saja, strategi kampanye pemasaran dengan menggunakan sistem Return on Ad Spend (ROAS). ROAS dipakai untuk mengukur seberapa berdampak kampanye pemasaran bagi performa perusahaan, seperti mendatangkan penjualan, menambah profit, hingga memperkuat brand awareness.  

Tema push & pull marketing juga diangkat di event ini. Di era digital, strategi pull dan push marketing bisa dilakukan dengan lebih kreatif dan terukur. Pull marketing umumnya dilakukan untuk menarik konsumen dengan cara membuat konten marketing atau aktivasi yang mendorong konsumen datang ke merek. Sementara, push marketing lebih menekankan upaya call to action agar konsumen membeli produk yang ditawarkan.  

Selain itu, growth marketing strategy juga diangkat dengan menekankan pentingnya aktivitas marketing yang ujungnya mampu mendukung pertumbuhan perusahaan. Dan, tidak dilupakan bahwa pada akhirnya semua hal tentang marketing akan bicara pelanggan. Oleh karena itu, penting merek membangun customer intimacy di setiap titik perjalanan pelanggan. 

Seperti biasanya, keseluruhan acara Marketeers Hangout dibalut dengan aksi teatrikal dengan jalinan cerita utuh dari sesi pagi hingga sesi pamungkas di sore hari. Marketeers Hangout menjadi the first theatrical marketing conference di Indonesia. Aksi teatrikal kali ini dimainkan oleh tim pantomim Rujak, tim stand-up Kelakar Indonesia, dan musik dari Dominion Records.  

Event ini dihadiri oleh 900-an orang dari berbagai industri dan didukung oleh lebih dari 50 partner. Di event ini, Marketeers juga menggelar Marketeers Editor’s Choice Award 2024 sebagai penghargaan kepada merek-merek yang selama setahun terakhir melakukan strategi marketing yang kreatif sekaligus inovatif. Tahun ini penghargaan ini mencapai rekor dengan diikuti oleh 73 submission. Dari jumlah tersebut, ada 66 pemenang sebagai merek kreatif dan inovatif tahun 2024. 

Related

award
SPSAwArDS