Teknologi berpengaruh hampir pada seluruh aspek hidup manusia. Pemasaran tak luput terpengaruh dalam perkembangan teknologi yang kini semakin maju.
Peran teknologi sedari dulu juga memegang posisi penting dalam mengubah sebuah peradaban. Berkembangnya teknologi secara sederhana membawa kemudahan bagi manusia.
Penciptaan teknologi baru untuk bisnis membawa angin segar untuk pertumbuhan bisnis ke depannya. Namun, teknologi tak selalu dilihat secara selaras bagi semua manusia.
Iwan Setiawan, CEO Marketeers mengatakan teknologi menciptakan perbedaan bagi yang mengerti dan memahami, dan mereka yang tertinggal dari zaman.
“Teknologi selalu bisa menciptakan polarisasi opini. Ada yang suka, ada yang tertarik, ada yang takut kalau kita tidak mengerti apa itu,” ujarnya dalam acara Wacanda Bisnis Marketing 5.0: Teknologi Untuk Kemanusiaan, Selasa (27/9/2022).
Di era Marketing 5.0 saat ini, pemanfaatan teknologi sudah menjadi keharusan bagi bisnis. Pasalnya, teknologi bisa digunakan sebagai sarana bagi perusahaan untuk melayani pelanggannya dengan lebih baik, khususnya, teknologi-teknologi maju, seperti kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan sebagainya.
Ini juga berlaku untuk pemasaran. Pemasaran perlu melihat bagaimana perubahan perilaku yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi.
“Teknologi bisa mengubah perilaku. Teknologi memengaruhi cara kita bekerja. Karena perilaku sekarang sudah berbeda sejak ada smartphone. Perilaku pasar terdorong oleh teknologi yang ada di tangan kita. Itu yang membuat pasar dinamis. Jauh lebih cepat berubahnya, dan kalau orang pemasaran tidak adaptif maka dia akan ketinggalan,” ujarnya.
Dia melanjutkan, dampak teknologi terhadap perubahan perilaku perlu diwaspadai oleh merek. Pasalnya, perubahan yang diakibatkan oleh teknologi terhadap pasar bukan semata hanya perilaku, namun sampai preferensi pasar terhadap sebuah merek.
Pebisnis senior, Abrar Din Ilyas mengakui pemahaman tentang teknologi diperlukan oleh semua pelaku bisnis. Menurutnya, kecakapan dalam teknologi menjadi keahlian ketiga yang harus dimiliki semua pelaku bisnis.
“Menjadi pelaku bisnis itu mesti memiliki tiga kecakapan, punya kecakapan bisnis, lihai dan ahli, dan cakap dalam teknologi,” ujarnya.
Perkembangan teknologi tak hanya mendorong evolusi dari sisi pemasaran. Teknologi mulai mengubah kebutuhan perusahaan akan pekerja. Iwan menjelaskan pekerjaan yang bersifat repetitif, memiliki standar operasi, akan cenderung mudah digantikan oleh robot.
Senada dengan hal tersebut, Business Coach, Gunawan Loekito juga memprediksikan teknologi akan mengubah lanskap kebutuhan pekerja.
“Teknologi yang sekarang mampu memberikan perasaan kepada robot. Jadi jangan kaget nanti jika ada pekerjaan yang di mana robotnya bisa menangis,” ucapnya.
Editor: Ranto Rajagukguk