Marketing 5.0 dan Imajinasi Mengenai Pemasaran Timnas Indonesia

marketeers article
Ilustrasi pemain Timnas Indonesia. (FOTO: PSSI)

Oleh: Christina Nawang Endah Pamularsih, Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNSOED, Purwokerto

Marketing 5.0: Technology for Humanity (2021), yang ditulis bersama oleh Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan, menjelaskan penggunaan teknologi untuk melipatgandakan kepuasan kebutuhan pelanggan.

Tetapi, Marketing 5.0 juga hendak memberikan sumbangan positif bagi kehidupan manusia dan dunia.

Di era baru ini, setiap manusia, khususnya mereka yang bergumul di dunia bisnis dan pemasaran, menghadapi tantangan transformasi digital dalam bisnis dan perubahan perilaku konsumen. Marketing 5.0 adalah gagasan revolusioner di dunia marketing yang menawarkan cara untuk mengintegrasikan lompatan cepat teknologi dan model bisnis, dengan perubahan drastis perilaku konsumen selama satu dekade terakhir.

Di tengah euforia dunia persepakbolaan Indonesia, khususnya setelah Tim Nasional (Timnas) Indonesia mampu melibas Saudi Arabia dengan skor 2-0 di GBK pertengahan November lalu, tulisan ini hendak menguraikan hasil imajinasi liar dari satu pertanyaan ini.

BACA JUGA: Strategi Fandom Marketing ala Chocolatos, Gaet TinyTAN Inspired by BTS

Bagaimana konsep Marketing 5.0: Technology for Humanity memberikan wawasan baru untuk memasarkan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026? Dua pokok bahasan akan diuraikan untuk merespons pertanyaan ini.

Pertama, membaca beberapa insights dalam Marketing 5.0 yang bisa menjadi sumber inspirasi untuk memasarkan Timnas.

Kedua, pembahasan dari perspektif Marketing 5.0 terhadap sebuah video yang diposting di YouTube bulan September lalu, dengan judul ‘Tanah Airku Timnas Indonesia-Nathan, Verdonk, Ragnar, Paes, Jay, Haye, Sandy, Hubner, Struick‘.

Membaca beberapa gagasan pokok Marketing 5.0 yang ditulis oleh para guru marketing di atas, wawasan strategis dapat dirancang untuk meningkatkan profil Timnas Indonesia untuk melibatkan masyarakat dalam perjalanan mereka menuju Piala Dunia 2026.

BACA JUGA: Hermawan Kartajaya: Operational Exellence Kunci Hadapi Ketidakpastian

Pertama, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk otomatisasi pemasaran. Kecerdasan buatan dapat menganalisis perilaku penggemar di media sosial dan platform digital.

Perayaan kemenangan melawan Arab Saudi bulan November lalu, misalnya, telah terbukti mampu melibatkan para fans dan suporter hingga ke level personalisasi.

AI juga bisa dibuat untuk memproduksi konten eksklusif terkait pemain atau sorotan khusus beberapa momen dalam pertandingan.

Tentu saja, AI dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi segmen penggemar potensial, terutama generasi muda yang melek teknologi, dan merancang kampanye yang sesuai dengan minat mereka.

Kedua, pemasaran yang lincah (agile marketing). Berkat teknologi, kita bisa terus menyoroti dan mengangkat sebuah keberhasilan.

Misalnya, kemenangan melawan Arab Saudi melalui pembaruan media sosial yang dinamis, meme, dan konten video secara real-time untuk mempertahankan momentum dan antusiasme penggemar.

Menggunakan pendekatan pemasaran agile berarti menyesuaikan kampanye dan promosi dengan cepat berdasarkan umpan balik penggemar.

Sebagai contoh, jika video selebrasi pasca gol Marselino Ferdinan menjadi viral. Maka buatlah lebih banyak konten yang menampilkan dirinya dan pemain bintang lain yang ikut menentukan gol tadi, yaitu Oratmangoen dan Verdonk. Ini juga merupakan upaya terobosan untuk menciptakan konten responsif.

BACA JUGA: Update Klasemen Timnas Indonesia: 3 Besar Grup C, Naik 5 Peringkat FIFA

Ketiga, integrasi teknologi dan kemanusiaan. Marketing 5.0 tidak pernah melupakan dimensi atau sisi-sisi kemanusian dalam marketing.

Kembangkan aplikasi atau platform yang memungkinkan penggemar mengenang kemenangan atau wawancara eksklusif di balik layar. Angkat cerita-cerita inspiratif dari tim, termasuk keberagaman pemain dan perjalanan mereka menuju kesuksesan.

Misalnya, dengan menyoroti peran pemain naturalisasi serta kepemimpinan pelatih Shin Tae-yong.

Perhatikan dan beri tekanan pada aspek-aspek yang beresonansi atau menyentuh di kedalaman gelombang emosi para penggemar.

Keempat, inovasi berpusat pada pelanggan atau penggemar. Teknologi bisa membantu untuk menciptakan komunitas daring tempat penggemar dapat berinteraksi, berbagi pengalaman, dan mengorganisasi kampanye akar rumput, seperti kelompok sorak atau pesta nonton daring.

Teknologi juga membuka peluang dan kesempatan untuk berkolaborasi. Libatkan penggemar dalam menciptakan merchandise atau kampanye digital yang merayakan perjalanan tim menuju Piala Dunia. Di sini, investasi emosional dapat dibangun dengan lebih mendalam.

Kelima, memperkuat dan melipatgandakan kemenangan. Gunakan statistik dan visual untuk menunjukkan bagaimana kemenangan ini menempatkan Indonesia sebagai kekuatan yang sedang naik pamornya dalam sepak bola Asia. Soroti perjalanan pertumbuhan Timnas Indonesia melalui infografik menarik dan garis waktu interaktif.

Dan, tentu saja, tampilkan kesuksesan tim untuk menarik sponsor berbasis teknologi yang dapat memperkuat kampanye dan promosi.

Memadukan AI dan Emosi

Video ‘Tanah Airku Timnas Indonesia-Nathan, Verdonk, Ragnar, Paes, Jay, Haye, Sandy, Hubner, Struick’ telah beredar di YouTube sendiri merupakan contoh video yang dihasilkan oleh AI.

Video AI ‘Tanah Airku Timnas Indonesia’ ini adalah contoh atau wujud nyata dari prinsip utama Marketing 5.0: Technology for Humanity, khususnya dalam penggunaan teknologi untuk menciptakan kampanye pemasaran yang emosional dan berpusat pada manusia.

Hal itu tercermin lewat sejumlah hal. Pertama, penggunaan AI untuk menghasilkan video ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat mempercepat proses kreatif.

Dengan AI, pemasar dapat menghasilkan konten visual berkualitas tinggi yang emosional dan menarik, terutama untuk momen-momen penting seperti kemenangan Timnas Indonesia.

Pemilihan lagu yang menyentuh hati dan patriotik berhasil mengintegrasikan kebanggaan budaya cinta Tanah Air dengan narasi tim yang beragam, memperkuat rasa persatuan dan nasionalisme di kalangan penonton.

BACA JUGA: 10 Fakta Menarik Tentang Pep Guardiola, Sang Arsitek Sepak Bola Modern

Kedua, rilis video sesaat setelah kemenangan Timnas Indonesia menunjukkan penerapan pemasaran yang lincah (agile), yang menangkap momentum kesuksesan tim saat perhatian audience sedang memuncak.

Peredaran video secara daring ini memungkinkan penggemar memberikan umpan balik langsung, memungkinkan pemasar untuk mengevaluasi dampak emosionalnya.

Dari sana, ia bisa menyempurnakan promosi untuk waktu yang akan datang berdasarkan apa yang paling beresonansi. Inilah yang disebut sebagai umpan balik real-time.

Ketiga, walaupun video ini dihasilkan oleh AI, fokusnya tetap pada ungkapan manusiawi para pemain yang mewakili keberagaman bangsa. Hal ini menjembatani teknologi canggih dengan inti emosional dalam diri manusia dari sebuah narasi, yang menjadi kunci dalam Marketing 5.0.

Yaitu, integrasi teknologi dan kemanusiaan. Menampilkan keragaman pemain naturalisasi, menekankan inklusivitas sepak bola modern Indonesia, yang sejalan dengan nilai-nilai persatuan dan kemajuan.

Keempat, video ini adalah wujud inovasi yang berpusat pada pelanggan. Dengan menyebarkan video secara daring, penggemar dapat membagikannya secara luas, menjadi co-creator dalam mempromosikan perjalanan tim.

Pendekatan pemasaran partisipatif ini membangun hubungan yang lebih kuat dengan audience. Daya tarik emosional video ini memanfaatkan kebanggaan kolektif. Timnas Indonesia bukan hanya sebagai tim sepak bola, tetapi juga simbol persatuan dan aspirasi nasional.

BACA JUGA: Setiap Generasi Berbeda, Ini Cara Kelola Customer Management

Kelima, dari perspektif emosi yang paling dalam, video ini membangkitkan nostalgia dan patriotisme.

Penggunaan lagu ‘Tanah Airku‘ menambahkan lapisan kedalaman budaya, menghubungkan audience secara emosional dengan tim dan aspirasi bangsa secara lebih luas.

Publikasi video di YouTube memaksimalkan jangkauannya. Hingga akhirnya, video tersebut menjadi artefak budaya bersama yang menginspirasi diskursus dan keterlibatan.

Video ini merupakan produk nyata bagaimana teknologi dapat menjadi alat bagi kemanusiaan, sesuai dengan prinsip Marketing 5.0 yang adalah Technology for Humanity.

Video ini menunjukkan bagaimana AI, ketika digunakan secara bijaksana, dapat memperkuat koneksi emosional, menceritakan kisah yang berpusat pada manusia, dan menginspirasi kebanggaan nasional.

Semuanya terealisasi sambil mendorong keterlibatan manusia di era digital. Dengan mengintegrasikan wawasan ini, Timnas Indonesia dapat mengubah kemenangan bersejarah mereka menjadi gerakan pemasaran yang berkelanjutan, membangun kebanggaan nasional, dan menarik perhatian internasional.

Related

award
SPSAwArDS