Sebelum Membuat Marketing Battle Plan, Perhatikan Yang Satu Ini

marketeers article
Marketing Battle Plan

Menjelang akhir tahun, biasanya perusahaan disibukkan dengan upaya mengatur strategi marketing baru agar bisa memenangkan persaingan. Karena bisa dibilang, setiap pasar adalah medan perang yang tidak terlihat tetapi nyata adanya.

Menghadapi hal ini, para marketeers harus memiliki pemahaman yang menyeluruh terhadap battle field yang dihadapi. Mereka perlu strategi tepat agar bisa menang di setiap segmen yang mereka susupi.

Menurut buku Marketing Warfare karya Al Ries & Jack Trout, dalam kerangka kerja marketing battle plan, ada empat strategi yang bisa dipilih oleh pemasar berdasarkan dari posisi perusahaan dalam suatu persaingan serta dumber daya-sumber daya yang dimiliki.

Pertama, The Deffensive Marketing Strategy. Strategi ini biasa digunakan oleh perusahaan yang menjadi market leader dalam produk tertentu untuk mempertahankan dominasinya di pasar. Mereka bisa saja bersifat disruptif. Karena prinsip utama mereka adalah terus berinovasi agar bisa mempertahankan bahkan memperkuat ekuitas merek di mata konsumen tanpa mempedulikan pemain kecil di sekitarnnya.

Mereka akan selalu mempelajari pergerakan kompetitor utama, kemudian berinovasi untuk benar-benar menutup celah serangan yang mungkin bisa direbut kompetitor.

Kedua, The Offensive Marketing Strategy. Strategi ini biasa digunakan untuk pemain lapis kedua dan ketiga setelah market leader. Semua yang mereka lakukan adalah untuk merebut pangsa pasar sang market leader. Mereka akan selalu memahami kekuatan utama market leader. Mereka akan selalu mencari kelemahan, kemudian menyerang pada titik lemah yang paling spesifik untuk memperbesar peluang memenangkan pertarungan.

Perusahaan kecil juga butuh Marketing Battle Plan

Ketiga, Flanking Marketing Strategy. Strategi ini sangat cocok digunakan bagi perusahaan baru dengan fokus pada market spesifik yang profitable. Para pemain baru ini sangat tidak dianjurkan untuk bersentuhan dan berkonfrontasi langsung dengan para pemain utama. Mereka harus mencari area yang belum terlalu diperhatikan oleh para pemain besar.

Efek kejutan merupakan elemen penting dalam strategi Flanking. Karena, jika berhasil menang, mereka harus segera menyusun strategi lain dengan tetap mempertahankan area yang sudah dimenangkan. Dengan begini, pangsa pasar mereka akan meluas.

Keempat, Guerilla Marketing Strategy. Di antara pemain besar, selalu ada para pemain-pemain kecil. Jangan salah, perusahaan-perusahaan ini tetap memerlukan strategi. Umumnya, mereka melakukan sebuah strategi untuk mempertahankan customer base yang telah mereka miliki.

Prinsipnya, mereka harus bisa mencari segmen pasar yang tidak terlalu besar, tapi mudah dipertahankan. Gerak-gerik dan sepak terjang perusahaan keccil ini sebisa mungkin tidak menarik perhatian pemain besar. Bila perlu, tinggalka segmen pasar yang masih mendapat gempuran kuat dari para pemain besar lalu cari segmen lain yang masih rendah tingkat persaingannya.

Secara garis besar, memahami perusahaan, kompetitor, atau medan perang sekalipun, tidak serta merta membuat kita otomatis memenangkan pertempuran. Memiliki strategi yang tepat adalah salah satu faktor kuncinya.

Kenali bisnis Anda dan pilih strategi yang paling tepat. Asal tahu saja, di kuartal ketiga, para perusahaan sedang giat memperbarui strategi marketing mereka untuk tahun depan dan meraih kemenangan pasar akhir tahun ini.

Melihat hal tersebut, MarkPlus, Inc. bersama MarkPlus Institute mengadakan kelas Strategic Marketing Management Multilateral Marketing Battle Plan. Workshop lima hari yang membahas real story para pemasar yang telah berhasil memenangkan pertarungan strategi marketing.

Hanya untuk Anda yang ingin memenangkan persaingan pasar. Daftarkan tim Anda sekarang di M-Shop!

Editor: Sigit Kurniawan

Related