Targeting adalah salah satu komponen penting dalam strategi pemasaran. Sederhananya, perusahaan memiliki sumber daya terbatas, sementara pelanggan memiliki karakter dan kebutuhan yang beragam.
Kedua unsur tersebut harus bertemu pada suatu titik agar terjadi penjualan yang optimal. Karenanya, alokasi sumber daya yang efektif dan efisien pada segmen pasar yang tepat, menjadi tujuan dari konsep ini.
Lalu, apa pengertian dari targeting? Bagaimana cara mengevaluasi daya tarik pasar yang tepat? Bagaimana memilih sasaran pasar yang tepat? Berikut serba-serbi targeting dalam pemasaran yang sudah dirangkum oleh redaksi Marketeers.
Pemahaman Targeting
Targeting merupakan satu bagian dari strategi pemasaran yang dikembangkan oleh Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya dalam buku “Repositioning Asia: From Bubble to Sustainable Economy”. Targeting merupakan lanjutan dari positioning, sebelum berlanjut ke segmentation. Philip Kotler sendiri mendefinisikan targeting sebagai proses mengevaluasi setiap daya tarik dari setiap segmen pasar, kemudian memilih satu atau lebih dari satu segmen untuk dijajaki. Senada dengan Kotler, Hermawan Kartajaya dalam buku “MarkPlus Basics” mengatakan targeting adalah proses menempatkan dengan tepat perusahaan ke dalam segmen target market yang sudah dipilih sebelumnya.
Kedua penulis mengatakan setelah mengevaluasi daya tarik pasar, maka yang perlu dilakukan melakukan seleksi segmen pasar. Kartajaya melanjutkan, setelah segmen pasar dievaluasi dan diseleksi, pasar dikelompokan ke dalam segmen-segmen pasar dalam proses segmentasi.
BACA JUGA: Memahami Marketing Funnel, Pengertian hingga Tahapannya
Evaluasi Daya Tarik Segmen
1. Ukuran Pasar
Makin besar ukuran pasar, perusahaan akan berpeluang melakukan pengembangan pasar yang lebih optimal. Namun, dalam “MarkPlus Basics” meski saat ini ukuran pasar masih kecil, tidak menutup kemungkinan bila ukuran pasar tersebut akan menjadi prospektif dalam beberapa tahun ke depan.
Contohnya penggunaan mata uang digital yang disebut banyak pihak akan makin ramai digunakan dalam beberapa tahun ke depan.
2. Pertumbuhan Pasar
Makin positif pertumbuhan pasar, maka kian potensial dan menguntungkan bagi sasaran pasar nantinya. Sama seperti contoh di atas, penggunaan mata uang digital, meski tidak sebagai alat pembayaran di Indonesia, namun perannya sebagai aset investasi sangat diminati.
Pertumbuhan investor untuk mata uang digital di Indonesia menurut catatan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melampaui jumlah investor pasar modal pada tahun 2022.
3. Persaingan
Makin kuat dan loyal pasar terhadap perusahaan dalam lingkup persaingan yang tinggi, maka kian potensial peluang pasar tersebut. Contohnya loyalitas pengguna ponsel premium iPhone, meski saat ini banyak merek lain yang memproduksi ponsel dengan kelas yang sama di kisaran harga yang tidak berbeda jauh.
BACA JUGA: Jobdesk Marketing: Perkuat Merek dan Tingkatkan Penjualan
Memilih Sasaran Pasar
1. Undifferentiated Marketing
Ini merupakan satu dari tiga strategi pemasaran dalam menentukan sasaran pasar. Undifferentiated Marketing adalah strategi pemilihan sasaran pasar yang berorientasi pada mass marketing atau pemasaran massal.
Strategi ini cocok untuk pasar yang berfokus pada kebutuhan umum, seperti kebutuhan primer.
Contohnya seperti Indomie dari Indofood. Indomie merupakan produk makanan instan yang mampu mencakup semua kalangan segmen, karena pada dasarnya manusia membutuhkan makanan untuk bertahan hidup.
2. Differentiated Marketing
Strategi ini memiliki ciri khas yang berbeda di setiap segmen pasar, dengan tujuan mendominasi setiap segmen pasar yang dipilih. Contohnya Toyota memiliki beragam produk kendaraan roda empat untuk kelas menengah ke bawah hingga menengah ke atas.
Namun, untuk segmen yang lebih elit, Toyota memiliki Lexus untuk memproduksi mobil yang cocok di kalangan tersebut.
3. Concentrated Marketing
Strategi yang terakhir ini memilih satu segmen pasar, dan hanya satu, kemudian mengembangkannya. Ini cocok digunakan untuk bisnis skala kecil karena minimnya biaya pemasaran, dan kecilnya segmen yang disasar.
Contohnya adalah perusahaan reasuransi. Perusahaan reasuransi hanya membidik perusahaan asuransi sebagai kliennya. Secara sederhana, perusahaan reasuransi adalah tempat di mana perusahaan asuransi mengasuransikan bisnisnya.
Demikian, targeting adalah bagian penting dari strategi pemasaran untuk perusahaan meraup keuntungan di sebuah segmen pasar, dengan menyeleksi dan mengevaluasi segmen pasar.
Editor: Ranto Rajagukguk