Pasar pariwisata memang tercatat masih lemah per awal tahun 2021, bahkan pascalibur panjang natal dan tahun baru berakhir. Ketakutan masyarakat terhadap penularan virus COVID-19 dan aturan pembatasan yang masih diberlakukan menjadi faktor utama sepinya pariwisata dalam dan luar negeri. Kondisi ini diperkirakan akan terus terjadi hingga penanganan COVID-19 telah berhasil secara menyeluruh di semua negara di dunia.
Meskipun begitu, Marriott International tidak serta-merta patah semangat. Jaringan hotel internasional ini justru bersikap optimistis dengan meningkatkan targetnya pada tahun 2021. Jika tahun lalu Marriott International berhasil membuka 75 properti baru di kawasan Asia Pasifik, tahun ini ditargetkan akan ada 100 properti baru yang dibangun termasuk di Indonesia.
Dengan gerakan masifnya tahun lalu, Marriott International telah menambahkan 27.000 kamar ke pipeline pertumbuhan perusahaan dalam satu tahun. Selain itu, perusahaan ini juga menambah peresmian 4.200 unit branded residences terbesar di Asia Pasifik.
“Catatan ini menandakan Marriott International tetap tumbuh selama pandemi, terutama di kawasan Asia Pasifik. Dengan penambahan portofolio, kami yakin dapat memenangkan pasar ketika sektor pariwisata dan perjalanan dibuka luas lagi setelah pandemi,” kata Craig S. Smith, Group President International, Marriott International.
Sepanjang tahun 2020, Marriott International memang berusaha memerangi dampak pandemi COVID-19 yang dihadapi oleh perusahaannya. Berbagai upaya dilakukan, di antaranya mengenalkan standar kebersihan industri hospitality secara global pada bulan April 2020. Hal ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap layanan dan jaminan kesehatan di properti Marriott International. Tidak hanya itu, jaringan hotel ini juga menawarkan paket work anywhere yang disambut baik oleh para pekerja yang mulai bosan bekerja di rumah.
Lebih lanjut, Smith mengungkapkan sejumlah properti yang diharapkan segara dibuka pada tahun ini. Di antaranya, W Osaka, Jepang dan The Tasman di Hobart, Australia yang merupakan bagian dari The Luxury Collection. Ia juga berencana membuka Ritz Carlton di kawasan Maladewa pada pertengahan tahun.
Properti lainnya yang direncanakan segera debut adalah JW Marriott di Pulau Jeju, Korea Selatan pada akhir tahun 2021. Marriott International juga menargetkan segmen wellness melalui Westin yang direncanakan akan hadir di India pada pertengahan tahun 2021.
Di Indonesia, Marriott International akan membuka JW Marriott The Dharmawangsa Jakarta dalam waktu dekat. Perusahaan ini juga akan menambah portofolionya di Bali lewat pembukaan Aloft Bali Kuta dan Renaissance Bali Nusa Dua Resort. Kedua properti ini menyasar pasar yang berbeda, yaitu wisatawan urban untuk Aloft dan wisatawan yang menginginkan ketenangan mewah untuk Renaissance.
“Rencana penambahan portofolio yang semakin banyak dan masif ini menjadi strategi jangka panjang kami di Asia Pasifik. Kondisi pandemi memang masih menantang, namun dengan portofolio yang semakin banyak, kami yakin bisa memenangkan pasar baik di masa pandemi maupun pasca pandemi,” tutup Smith.
Editor: Eko Adiwaluyo