Masa Depan Farmasi Ada di Bioteknologi

marketeers article

Sebagai salah satu pemain farmasi, PT Phapros Tbk menyadari pentingnya sikap responsif pada teknologi. Salah satu teknologi masa depan yang diprediksi bakal mengubah lanskap industri farmasi adalah bioteknologi. Menghadapi ini, Phapros berancang-ancang berkolaborasi bersama banyak pihak dengan kompetensi yang ada. Hal ini disampaikan oleh Iswanto, Presiden Direktur PT Phapros Tbk kepada Marketeers.

“Di farmasi, ada teknologi baru yang bakal memengaruhi lanskap bisnis farmasi masa depan. Teknologi ini bernama bioteknologi. Pada tahun 2012, sudah 16% produk farmasi dunia merupakan hasil dari bioteknologi. Produk-produknya tidak lagi menggunakan bahan baku kimiawi, tetapi protein. Pada tahun 2035, pangsa pasar bioteknologi bisa mencapai 40%,” kata Iswanto.

Menghadapi era tersebut, sambung Iswanto, Phapros saat ini sedang berkolaborasi dengan mitra-mitra kompeten dari Korea. Phapros mengedepankan inovasi dalam mengejar teknologi tersebut. Saat ini, Phapros memiliki keunggulan di produk-produk perenteral (obat yang dimasukkan dalam tubuh tanpa melalui mulut – red). Menurut Iswanto, ada lebih dari 15 perusahaan, baik nasional maupun multinasional, yang memproduksi obat ini.

“Ini menjadi lini bisnis baru kami yang dinamakan Contract Manufacturing Organization (CMO). Dalam hal ini, kolaborasi terjadi untuk saling berbagi antarkompetensi. Tren bisnis farmasi menuju ke arah ini. Selain itu, kami juga melakuan co-marketing dengan para kompetitor. Selain mendukung edukasi, perang harga juga bisa ditekan dengan co-marketing ini,” katanya.

Untuk mendukung inovasi tersebut, Phapros mengandalkan  kinerja Research and Development (R&D) yang kuat. “Inovasi kami terjadi pada produk sekaligus proses. Setiap tahun, Phapros meluncurkan produk baru rata-rata 10 item,” pungkas Iswanto.

Related

award
SPSAwArDS