Masa Depan Media di Era Milenial dan Gen Z

marketeers article

Generasi Milenial dan Z merupakan dua generasi yang harus mulai diperhatikan para pemegang merek. Pasalnya, generasi ini terus bertumbuh dan mengambil alih berbagai aspek kehidupan. Mereka tumbuh menjadi potensi pasar baru bagi para merek, termasuk pelaku media. Winston Utomo, Founder sekaligus CEO IDN Media mengatakan ada tiga hal yang akan menjadi masa depan di industri media. Apa saja?

Multiplatform

Media sosial menjadi sarapan mayoritas milenial dan gen Z di pagi hari. Konsumsi media sosial dilakukan sesaat setelah mereka bangun dari tidur. Konsumsi berita pun tak lagi sama seperti dulu. Mayoritas milenial dan gen Z tak lagi pergi mengunjungi situs berita secara langsung, mereka berangkat dari media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, atau pun messaging apps.

Yes, milenial dan gen Z bersifat multiplatform. Dan, yang harus dipahami adalah setiap media platform memiliki karakteristik tersendiri. Di IDN, kami mencoba mengkustomisasi keinginan pembaca, misalnya membuat contoh yang panjang di Facebook namun membuat berita dengan tampilan yang straightforward di WhatsApp,” ungkap Winston di acara WOW Brand Festive Day 2019 yang diselenggarakan MarkPlus, Inc. Kamis (14/03/2019).

Media atau pun merek harus mampu menggunakan setiap platform secara berbeda, sesuai dengan karakteristik masing-masing platform. “We have to treat every platform differently,” tutur Winston.

Mobile Only

Survei terbaru yang dilakukan IDN Times terhadap para pengunjung mereka menunjukkan, 92% pengunjung datang dari mobile. Hal ini meyakinkan Winston perihal mobile akan menjadi masa depan media dan membawa perubahan flow kerja pelaku media ke arah modern newsroom.

“Artinya, kita sebagai media dan merek harus melakukan perubahan. Sebagai contoh, pelaku media saat ini menulis berita melalui mobile phone yang kemudian mereka simpan di dalam draft. Para editor melakukan editing melalui laptop atau pun PC dan langsung merilis berita tersebut di media mereka. Ada poin yang tidak disadari para pelaku media di sini, yakni perbedaan tampilan konten ketika disajikan melalui mobile phone dan laptop atau PC,” jelas Winston.

Di modern newsroom, meskipun proses editing tidak dilakukan melalui mobile phone, seorang editor harus tetap melakukan finishing melalui mobile phone.

“Tak hanya itu, berita dengan paragraf yang terlalu panjang tak akan laku di pasaran. Artikel harus dipenuhi dengan banyak gambar, berangkat dari behaviour milenial dan gen Z yang gemar akan konten visual lantaran kebiasan mereka mengonsumsi Facebook, Instagram, dan berbagai platform lain. Ini alasan IDN Media memilih tampilan artikel dengan struktur gambar-deskripsi singkat-gambar-deskripsi singkat,” ujar Winston.

Interactive

Tak lagi bersifat satu arah, media akan semakin interaktif. Pembaca milenial dan gen Z tak mau lagi sekadar membaca berita. Mereka ingin melakukan interaksi, bahkan terlibat langsung ke dalam konten pemberitaan itu.

“Sehingga, dalam membuat konten, para pelaku media maupun merek harus melihat lebih dulu apakah konten tersebut telah memenuhi faktor-faktor di atas atau belum,” tutur Winston.

Bagaimana dengan merek Anda?

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related