Protein dan Kalsium merupakan dua zat yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Setidaknya ini yang dijelaskan ahli gizi Dr. Marudut di Jakarta, Rabu (07/06/2017). Menurutnya, mengkonsumsi susu pada usia remaja merupakan waktu terbaik untuk melakukan deposit kalsium dalam tulang bagi kesehatan di masa tua.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2013 mengenai angka kecukupan gizi menunjukkan, kebutuhan gizi seseorang pada dasarnya berbeda berdasarkan tahapan usia dan jenis kelamin. Namun, usia remaja merupakan masa yang paling membutuhkan asupan kalsium. Bagi laki-laki atau pun perempuan, setidaknya dibutuhkan asupan kalsium sebesar 1.200 mg per hari.
Usia remaja sebagai masa perkembangan sistem reproduksi merupakan masa terbaik dalam menginvestasi kalsium dalam tulang untuk mencegah osteoporosis.
“Pada usia remaja, meningkatkan konsumsi kalsium sangat diperlukan. Konsumsi susu yang rutin di masa ini dapat menyebabkan massa tulang padat, sehingga berperan sebagai investasi kalsium untuk jaringan tulang yang sehat dan mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis) di masa tua,” jelas Marudut.
Ketakutan remaja dalam mengkonsumsi susu karena adanya anggapan susu sebagai momok yang menyebabkan berat badan bertambah ditanggapi Marudut sebagai hal yang keliru. Ia menjelaskan, mengkonsumsi susu pada dasarnya tidak berpengaruh pada obesitas. Hal ini berdasarkan hasil metaanalisis yang dilakukan Liu dan kawan-kawan pada tahun 2016 kepada 46 ribu responden. Faktanya, susu tidak berkontribusi pada penambahan berat badan atau berdampak obesitas.
Marudut mengatakan, pilihan tetap ada pada remaja itu sendiri. Apakah mereka percaya pada anggapan itu atau memilih untuk menginvestasikan susu bagi kesehatan masa lanjut mereka?”
Editor: Sigit Kurniawan