SoftBank Group Corp., perusahaan multinasional asal Jepang menunjuk Alex Clavel menjadi CEO unit SoftBank Group International (SBGI). Clavel menggantikan Michel Combes yang memutuskan keluar setelah hanya enam bulan menjabat.
SoftBank mengubah industri teknologi dengan mengucurkan modal ke berbagai perusahaan rintisan (startup). Namun, perusahaan mengalami goncangan lantaran jajaran di level eksekutif memutuskan untuk mundur.
Di samping itu, perusahaan juga dipaksa untuk secara radikal mengurangi aktivitas investasi melalui Vision Fund di tengah portofolionya yang kian merosot. Sebagai CEO SBGI yang baru, Clavel dituntut untuk bertanggung jawab terhadap berbagai aset usaha, termasuk perusahaan perancang chip ARM.
Selanjutnya, saham di perusahaan satelit OneWeb, telekomunikasi T-Mobile US Inc., dan perusahaan robotika Boston Dynamics. Clavel telah berkarier 19 tahun di Morgan Stanley sebelum bergabung dengan SoftBank pada tahun 2015.
Kala itu, Clavel turut serta dalam merestrukturisasi perusahaan berbagi ruang kantor WeWork. Selain itu, dia juga terlibat dalam integrasi dana investasi Amerika Latin ke dalam Vision Fund setelah kepergian COO Marcelo Clare dari perusahaan.
Sebagai informasi Michel Combes baru menjabat sebagai CEO SBGI selama enam bulan. Combes mengikuti jejak Marcelo Claure yang juga keluar lantaran masalah perselisihan gaji.
Claure sebelumnya adalah CEO Sprint yang dikendalikan SoftBank dari 2014 hingga 2018. Setelahnya, Combes mengambil alih jabatan tersebut hingga tahun 2022. Selama menjabat, Combes berhasil melakukan merger antara Sprint dan T-Mobile dan menerima persetujuan regulator.
“Saya ingin berterima kasih kepada Michel atas kontribusi pentingnya bagi SoftBank selama lima tahun terakhir. Dia telah memainkan peran penting dalam beberapa investasi dan aset terpenting kami, dan saya berharap yang terbaik untuknya dengan rencana masa depannya,” kata Masayoshi Son, CEO SoftBank.
Kepergian sejumlah petinggi perusahaan membuktikan dominasi Masayoshi Son, kepala eksekutif dan dewannya dalam SoftBank Group. Pada Jumat pekan ini, Son berencana berbicara dengan pemegang saham perusahaan.
Awal bulan ini, Lip-Bu Tan, anggota dewan SoftBank mengatakan, Son membutuhkan sosok yang memberikan perlindungan, nasihat dan mendorong perusahaan lebih sukses. Jika pilihannya tidak tepat, hal itu akan memberikan konsekuensi negatif terhadap perusahaan.
“(Son) membutuhkan orang untuk memberikan perlindungan, memberinya nasihat dan membuatnya lebih sukses,” ujarnya.
