Ajang lari tahunan yang sudah digelar sejak enam tahun lalu, Pocari Sweat Run tahun ini terpaksa dialihkan menjadi event lari virtual. Sebelumnya, event ini direncakan akan digelar di dua kota, yaitu Bandung dan Solo. Namun, kondisi pandemi memaksa Pocari Sweat merubah konsep agar event tidak dibatalkan.
Diungkapkan oleh Puspita Winawati, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Pocari Sweat Run selalu berhasil mencatat peningkatan peserta. Puncaknya adalah gelaran lari tahun lalu di Bandung. Pocari Sweat Run 2019 berhasil menjual hingga 10 ribu tiket dalam waktu 45 menit saja.
“Antusiasme yang tinggi terhadap Pocari Sweat Run membuat kami berusaha agar event ini tidak benar-benar batal. Salah satu cara paling efektif adalah mengalihkannya menjadi event virtual yang didesain seperti event lari offline,” katanya.
Dalam Pocari Sweat Run Virtual 2020, proses lari dilakukan sama persis dengan ritual event lari offline. Peserta akan diberikan waktu untuk melakukan pemanasan, adanya real time flag off ceremony, hingga host interaction. Hanya saja, semua ini dilakukan secara live streaming.
“Peserta juga harus menggunakan atribut lari. Dengan demikian, pengalaman event lari tidak benar-benar hilang. Hanya jenis keramaiannya saja yang berbeda,” tambah Puspita.
Pocari Sweat Run Virtual 2020 menawarkan dua kategori lari, yaitu 5K dan 10K. Event lari virtual ini akan menyajikan satu paket event. Meskipun digelar secara online, hiburan yang biasanya ada di event lari juga dapat dinikmati secara virtual. Sebut saja playlist untuk membangun suasana ketika berlari hingga konser virtual yang akan digelar sebagai penutup acara. Event ini menargetkan 4.000 pelari yang akan berlari bersama-sama di tempat yang berbeda.
Editor: Ramadhan Triwijanarko