Belakangan ini, kawasan Eropa menjadi sasaran dari aksi terorisme. Aksi dari kelompok tidak bertanggung jawab tersebut tidak sedikit pula yang menyasar kawasan-kawasan yang ramai akan wisatawan. Padahal, Eropa merupakan salah satu destinasi wisata favorit.
Menurut Telegraph, tingkat okupansi hotel di Paris pada Juli 2016 hanya mencapai 32% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 77%. Dua minggu setelah tragedi Nice, pebisnis perhotelan di sana mengalami penurunan pemasukan hingga 45%. Hal yang sama terjadi di Belgia. Aksi teror yang melanda Brussel berdampak pada penurunan angka pemesanan hotel hingga 25%. Tentunya, data ini cukup membuat wisatawan untuk waspada bila ingin mengunjungi Eropa.
Bagaimana dengan bisnis maskapai penerbangan Emirates yang banyak menyediakan rute-rute menuju Eropa. Menurut Satish Sethi selaku Country Manager Emirates Indonesia, Emirates belum melihat ada angka penurunan penumpang yang menuju kawasan Eropa.
“Memang Eropa saat ini sedang bergejolak. Namun, kami belum melihat ada penurunan. Trennya masih positif sampai saat ini,” ungkap Sethi di Jakarta, Senin (15/8/2016).
Sethi melihat ada upaya cepat yang dilakukan oleh pemerintah negara yang kotanya menjadi sasaran aksi teror. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pemerintah setempat cukup efektif dalam menangkis dampak paska aksi teror.
Ia juga menjelaskan bahwa destinasi wisata di Eropa tidak hanya ada di Prancis. Beberapa kawasan di Eropa Timur dan Skandinavia menjadi idola baru industri pariwisata Eropa. Norwegia menjadi salah satu negara yang dianjurkan oleh Sethi untuk berlibur di Eropa.
Menurut Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik, Norwegia memiliki tingkat kriminalitas yang rendah. Ia menambahkan, Norwegia merupakan destinasi yang sangat aman.
Nah, masihkah Anda mau mengunjungi Eropa?