Mastercard memperluas akses kurikulum Science, Technology, Engineering and, Math (STEM) pada program pembelajaran daring, Girls4Tech. Rangkaian aktivitas ini dibuat berdasarkan standar sains dan matematika global, serta keahlian Mastercard di bidang teknologi dan inovasi pembayaran.
Program ini dirancang untuk membantu orang tua dan guru untuk mendampingi dan menginspirasi anak-anak berusia 8-12 tahun. Sekaligus, untuk menginspirasi lebih banyak anak perempuan untuk mengejar karir di bidang STEM, serta mengurangi kesenjangan gender.
Melalui website Girls4Tech Connect yang baru diluncurkan, serta berbagai aktivitas yang dibuat dengan berkolaborasi bersama mitra edukasi Mastercard, Scholastic, kini para orang tua dan guru dapat mengunduh berbagai mata pelajaran untuk membantu para murid mempelajari topik-topik STEM dari mana pun mereka berada.
“Mastercard memahami bahwa saat ini adalah masa yang sangat menantang bagi para orang tua dan guru. Untuk itu, Mastercard berharap berbagai sumber daya pembelajaran ini dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk berinteraksi dan menginspirasi anak-anak untuk mendalami STEM saat mereka di rumah,” kata Susan Warner, Vice President of Community Engagement Mastercard dan Founder Girls4Tech di Jakarta, Kamis (02/04/2020).
Mulai minggu ini, berbagai aktivitas baru akan diunggah setiap minggunya di website, Facebook, dan Twitter Girls4Tech. Meski saat ini rangkaian mata pelajaran Girls4Tech hanya tersedia dalam bahasa Inggris, Girls4Tech akan menambahkan konten berbahasa Spanyol dan Cina dalam beberapa minggu mendatang.
Semua mata pelajaran dirancang agar para murid dapat mengerjakannya secara independen. Namun, materi-materi pelajaran tersebut juga tersedia bagi para guru sehingga mereka dapat memandu sesi pelajaran secara daring.
“Kemudahan dalam mengakses website akan mendukung dan meningkatkan apa yang selama ini telah Mastercard lakukan melalui berbagai lokakarya. Mastercard berharap dapat senantiasa mengembangkan kedua inisiatif ini ketika keadaan sudah kembali normal dan aman untuk mengikuti kelas secara tatap muka,” imbuh Susan.
Setelah enam tahun hadir, kini Girls4Tech menjangkau lebih dari 800 ribu murid di 27 negara di enam benua melalui berbagai aktivitas berbasis pertanyaan dan tantangan di dunia nyata. Program Girls4Tech telah melibatkan lebih dari 4.400 karyawan di penjuru dunia sebagai mentor.