Masuk Era Sustainable Tourism, Pariwisata Harus Punya Positioning yang Kuat
Indonesia punya modal besar di sektor pariwisata. Alam yang indah, budaya yang beragam, dan masyarakat yang cinta damai menjadi modal yang seksi untuk sektor ini. Memasuki era pariwisata yang berkelanjutan, setiap daerah di Indonesia membutuhkan positioning yang jelas untuk setiap destinasi pariwisata mereka.
Jika dilihat, Indonesia memiliki diferensiasi yang kuat di kancah pariwisata global. Contohnya, Kalimantan Tengah yang menjadi capital city of Orang Utan atau Pulau Rinca sebagai capital city of Komodo
“Secara marketing destinasi ini harus diposisikan dengan kuat. Kini jamannya pariwisata berkelanjutan. Di dalamnya, alam dengan kebudayaan di suatu daerah tidak bisa dipisahkan. Dan pariwisata haruslah menjaga alam dan budaya di daerah tersebut,” ujar Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman MarkPlus, Inc. pada ajang Planet Tourism Indonesia di Ritz Carlton Jakarta, Kamis, (5/9/2019)
Untuk mencapai pariwisata yang berkelanjutan, ada tiga elemen yang harus berkolaborasi, yakni visitor, industry, dan community. Ketiganya harus patuh untuk menjaga alam dan budaya di suatu daerah yang ingin membangun pariwisata yang berkelanjutan.
“Menurut Global Sustainable Tourism Council (GSTC) di dalam Sustainable Tourism Development Model, pengunjung, pelaku industri, dan komunitas masyarakat harus patuh untuk menjaga kelangsungan alam dan budaya. Salah satu daerah yang menjalankan model ini adalah Sulawesi Utara yang telah dideklarasikan sebagai Sustainable Tourism Destination of Indonesia,” tutup Hermawan.
Editor: Eko Adiwaluyo