Jika berbicara tentang perangkat mobile seperti gawai tak bisa lepas dengan industri pendukung, seperti power bank. Industri ini pun semakin gemuk seiring dengan permintaan konsumen yang kian membesar.
Penetrasi smartphone, penggunaan aplikasi yang menguras baterai makin jamak dipakai, dan harga power bank yang semakin terjangkau membuat bisnis ini kian menggiurkan. Melihat potensi tersebut, ACMIC sebagai brand global power bank premium yang dikembangkan ShenZhen Utopia-Originality Technology, meluncurkan ACMIC A10PRO ke pasar Indonesia.
Power Bank premium berkapasitas 10.000 mAh ini hadir dengan teknologi Qualcomm Quick Charge 3.0 yang mendukung fast charging dua arah (input dan output). ACMIC A10PRO bisa digunakan untuk melakukan pengisian baterai smartphone dan hampir semua perangkat digital yang support USB Type-C seperti Nintendo Switch, Apple iPad Pro, ataupun MacBook Pro generasi terbaru.
“Menurut riset yang kami temukan, saat ini konsumen memiliki pertimbangan membeli yang cukup kompleks. Mereka senantiasa menginginkan power bank yang ringan, berkualitas, aman digunakan, dan memiliki fitur fast charging,” jelas Heri Hertanto, CEO PT SatuPro Global Niaga selaku distributor tunggal ACMIC di Indonesia.
Untuk memperkuat diferensiasinya, power bank ini dibekali juga dengan garansi 1 on 1 selama 18 bulan. Jaminan ini diklaim baru dilakukan oleh satu pemain saja dan ACMIC menjadi pemain kedua yang berani memberikan jaminan tersebut.
Soal harga, ACMIC A10PRO dibanderol seharga Rp 499 ribu. Dalam masa peluncurannya, ACMIC pun dibanderol dengan diskon sebesar 40%. Power bank dengan empat pilihan warna ini, yakni Space Grey, White Silver, Gold dan Rose Gold bisa didapat dengan harga Rp 299 ribu untuk pembelian di online store.
“Sebagai distributor yang telah lama menjual power bank, kami memiliki tiga kunci bisnis untuk membesarkan sebuah merek power bank. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah jaringan distribusi yang mampu menjangkau wilayah Nusantara. Kedua, adalah kualitas produk yang akan membangun kepercayaan konsumen, dan ketiga adalah misi untuk terus berinovasi,” lanjut Heri.
Menurutnya, ketiga strategi itu penting untuk dibangun oleh para pemain. Jika mengingat kondisi sekarang ini, sulit bagi pemasar power bank untuk melakukan jual beli online antarpulau. Heri mengatakan bahwa peraturan di bandara yang menghambat pengiriman power bank melalui udara. jaringan yang kuat dari Sabang sampai Merauke pun menjadi kekuatan yang patut dibangun.
Soal kualitas, konsumen saat ini akan menagih kepada produsen soal daya tahan power bank mereka. Selanjutnya soal inovasi, perusahaan yang bergerak di bidang IT dinilai tidak boleh lengah sedikit dari sebuah inovasi. Beruntungnya, ACMIC sebagai pemimpin pasar global memiliki kekuatan untuk mendikte pasar soal inovasi terbaru di industri ini.
Editor: Sigit Kurniawan