Indonesia tengah memasuki tahun politik dengan berlangsungnya pemilihan umum (Pemilu) pada tahun 2024. Pada waktu seperti ini, biasanya cenderung memengaruhi situasi perekonomian nasional.
Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan, kondisi ekonomi, khususnya realisasi investasi dari perusahaan dalam dan luar negeri tak terganggu akibat adanya siklus lima tahunan ini. Dia menjamin pabrik-pabrik yang bakal dibangun pada tahun-tahun politik tetap terealisasi.
BACA JUGA: Bahlil Lahadalia Akui Hilirisasi Industri Terganjal Kesiapan SDM
“Sekalipun kita sudah masuk tahun politik sudah dan suda masuk wait and see, tetapi Alhamdulilah proses investasi yang ada di Indonesia semakin hari semakin baik,” kata Bahlil peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik PepsiCo di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (30/8/2023).
Menurutnya, dalam bidang ekonomi dan penanaman modal saat ini Indonesia terus membaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah semakin mempermudah proses perizinan dan menjamin kelangsungan bisnisnya.
BACA JUGA: Pesan Bahlil untuk Investor: Rugi Tak Masuk Indonesia
Kondisi tersebut semakin diuntungkan dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja yang semakin memanjakan pemodal. Bahkan, dalam jangka pendek kebijakan yang diambil telah membuahkan hasil dengan meningkatnya realisasi investasi setiap tahunnya.
“Investasi saat ini sudah mencapai kurang lebih sekitar Rp 685 triliun dari target Rp 1.400 triliun khusus di sektor riil. Saya yakin target investasi kita akan tumbuh, khususnya pada tahun 2023,” ujarnya.
Guna mengejar target investasi yang telah ditetapkan, Bahlil menjamin pemerintah tidak akan membeda-bedakan investor tertentu. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama di Indonesia.
Selain itu, proses negosiasi dengan investor asing juga terus dilakukan, salah satunya dengan Amerika Serikat (AS). Bahlil mengklaim telah mendapatkan komitmen investasi dari perusahaan asal AS yang berencana membangun pabrik solar panel di Indonesia.
“Lokasinya di Batam, dengan nilai investasi Rp 7 triliun. Indonesia terus membuka ruang bagi semua negara yang ingin berinvestasi di Tanah Air,” pungkasnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz