Riset McKinsey ‘How COVID-19 Changing The World of Beauty‘, konsumen kini menuntut dua hal dari pelaku industri kecantikan , yaitu penguatan aspek digital dan kecepatan berinovasi.
Platform beauty-tech Social Bella menanggapi tuntutan ini dengan mengoptimalkan layanan teknologi mereka setelah mendapatkan pendanaan senilai US$ 58 juta (Rp 858,5 miliar) dari sejumlah investor global beberapa waktu lalu.
“Kami akan fokus membangaun infrastruktur teknologi dan aset digital dalam platform Sociolla. Utamanya untuk meningkatkan pengalaman berbelanja yang lebih relevan dan personal, menambah segmen pasar, dan mengakselerasi bisnis, dan melayani konsumen secara lebih komprehensif,” kata John Rasjid, Co-Founder dan CEO Social Bella.
Lebih lanjut, Social Bella akan fokus pada tiga hal untuk mengembangkan bisnisnya. Pertama, penguatan sistem back-end pada Sociolla.com dan Lilla by Sociolla. Fokus ini untuk meningkatkan jumlah pengguna Sociolla yang pada awal tahun 2020 telah digunakan 30 juta pengguna.
Kedua, inovasi teknologi pada Sociolla Store. Konsep Omni Channel yang diusung oleh Sociolla Store diklaim telah berhasil menghubungkan konsumen dengan brand kecantikan yang lebih relevan dan pesonal. “Peningkatan inovasi ini bisa memposisikan Social Bella sebagai inkubator kecantikan dan perawatan diri. Kami akan memperkuat konsep Omni Channel di enam Sociolla Store di Indonesia,” klaim John.
Ketiga, Social Bella juga akan mengembangkan platform review SOCO. Di antaranya fokus pada peningkatan user experience. Menurut John, platformnya yang mengintegrasikan Sociolla dengan Beauty Journal sebagai komunitas kecantikan di Indonesia bisa ditingkatkan agar pengguna bisa lebih mudah mendapatkan informasi kecantikan dan perawatan diri lebih personal.
“Saat pandemi, Social Bella merasakan perubahan kebutuhan kecantikan dan cara konsumen mengakses produk-produk kecantikannya. Inovasi yang dilakukan Social Bella menjadi cara kami untuk memenuhi permintaan akibat adanya perubahan tersebut,” lanjut John.
Ke depannya, John menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan ekosistem kecantikan digital dengan tiga piliar utama, yaitu commerce, konten, dan komunias. Ia percaya, bahwa strategi pertumbuhan ini akan menarik bagi konsumen sekaligus menjaga kepercayaan investor.
Editor: Ramadhan Triwijanarko