Meningkatnya angka ekspor produk konsumer membuat PT Mayora Indah Tbk., terus menambah target capaian perusahaannya. Sebagai pengekspor terbesar dalam segmen produk kopi instans dan biskuit, Mayora menargetkan angka ekspor pada 2019 ini meningkat hingga digit ganda.
Salah satu misi yang dijalankan Mayora untuk menyukseskan targetnya ini adalah dengan mendorong ekspor produk kopi instan ke Rusia dan Eropa Timur pada 2019 ini. Mayora juga berencana untuk memperluas pasar di Asia Tenggara. Hal ini dikarenakan ekspor Asia Tenggara yang mencapai 60% dari ekspor tahunan Mayora yang mencapai Rp 10 triliun.
“Potensi yang kami miliki dalam pasar ASEAN semakin membesar. Kami tidak menjual komoditas, tapi menawarkan produk bernilai tambah,” jelas Ricky Afrianto, Direktur Penjualan Global PT Mayora Indah Tbk, beberapa waktu lalu.
Rencana besar miliki Mayora ini juga didukung oleh pemerintah dalam meningkatkan nilai ekspor produk Indonesia. Hal ini juga didukung oleh difisit perdagangan global akibat perang dagang antara Tiongkong dan Amerika Serikat. Dengan perkembangan ekonomi global yang mengarah kepada material mentah, Indonesia ingin mendorong ekspor barang jadi.
Hingga saat ini, Mayora masih menguasai pasar kopi instan di Rusia. Melalui produk Torabika, Ricky mengatakan bahwa pihaknya ingin memosisikan Mayora sebagai produk global.
“Jika Jepang punya Yamaha dan Amerika Serikat punya Coca-Cola, Indonesia masih belum memiliki merek di pasar global yang bisa menjadi representasi. Dengan demikian, kami ingin mendorong Torabika untuk menjadi merek global tersebut,” ungkap Ricky.
Pendapatan Mayora pada tahun lalu meningkat 16% atau sebesar Rp 24,1 triliun. Tahun ini, diprediksi meloncat hingga 14%.
Editor: Eko Adiwaluyo