MBC Gantikan Aktor dengan AI untuk Drama Horor, Masih Tertarik Nonton?

marketeers article
Penggunaan AI dalam drama MBC (Foto: Koreaboo)

Tak dapat dimungkiri penggunaan artificial intelligence (AI) sudah merambah ke berbagai nadi kehidupan, tidak terkecuali seni peran. Hal ini bisa dilihat dalam drama Korea yang tayang di stasiun televisi MBC, Midnight Horror Story Season 4.

Koreaboo melaporkan serial tersebut menayangkan episode terbarunya dengan gambar yang dihasilkan oleh AI sebagai pengganti aktor sungguhan. Episode yang disiarkan pada 14 Juli ini menggunakan teknologi tersebut untuk menceritakan ulang sebuah kisah.

Penggunaan AI dimaksudkan untuk menggantikan format biasanya, yang mana menggunakan reenactment oleh aktor atau ilustrasi untuk adegan yang terlalu sulit diperankan. Akan tetapi, langkah ini mendapat reaksi negatif yang signifikan dari pemirsa. 

BACA JUGA: Makin Mendunia, Stray Kids Kolaborasi dengan Deadpool & Wolverine

Di laman buletin program MBC, banyak yang menyuarakan kekhawatiran terkait penggunaan AI untuk menggantikan seniman manusia. Mereka menilai hal ini dapat mengarah pada hilangnya pekerjaan bagi para aktor dan seniman ilustrasi.

Lantas, apa alasan di balik penggunaan AI alih-alih aktor?

Selang tiga hari setelah episode tersebut mengudara, Lim Chae Won selaku sutradara Midnight Horror Story buka suara. Ia menjelaskan secara terperinci mengenai keputusan untuk menggunakan gambar yang dihasilkan oleh AI dalam sebuah wawancara bersama SPOTV News

Lim mengungkapkan keputusan ini diambil oleh tim produksi selama tahap perencanaan musim keempat drama tersebut. AI digunakan karena ‘lingkungan penyiaran yang memburuk’ memaksa mereka untuk mengurangi anggaran yang diperlukan dalam proses produksi.

BACA JUGA: Rilis Teaser Baru, Intip Sinopsis Drama Korea Your Honor

“Dibandingkan ilustrasi atau reenactment, gambar AI dapat diproduksi dengan cepat, sehingga mempercepat proses pasca-produksi dan menekan biaya. Penggunaan AI dalam reenactment adalah pilihan yang tak bisa dihindari untuk mengurangi biaya produksi,” ucapnya.

Ketika ditanya apakah program tersebut akan secara permanen menggantikan aktor manusia dengan AI, Lim menjawab bahwa mereka akan mengikuti keinginan pemirsa dan melakukan apa yang dapat memaksimalkan kesenangan mereka dalam menonton acara tersebut.

Di sisi lain, Lim tidak menampik bahwa AI sulit menciptakan gambar yang konsisten, sehingga penerapannya pada seluruh episode menjadi tantangan tersendiri. Karena itulah, tim produksi berencana mengurangi penggunaan AI dan menggantinya dengan ilustrasi pada masa mendatang.

Bagaimana menurut Anda? Apakah masih tertarik menyaksikan drama yang menggunakan AI?

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS