McDonald’s Indonesia Kembali Hadirkan Cita Rasa Pedas

marketeers article

Makanan bercita rasa pedas masih menjadi primadona di kalangan pecinta konsumen kuliner di Indonesia. Sensasi makanan pedas yang menantang, namun menyenangkan menjadi alasan mengapa rasa ini begitu digemari. Hal inilah yang mendorong McDonald’s untuk kembali menghadirkan menu pedas, kali ini terinspirasi dari snack pedas asal Korea Selatan, Topokki.

Tokpokki sebenarnya adalah camilan dari kue beras yang dibumbui dengan olahan saus cabai dan madu khas Korea. Makanan ini memiliki cita rasa pedas, manis, dan gurih. Topokki merupakan camilan terkenal yang digemari oleh masyarakat Korea Selatan. Beberapa kali berhasil menjadi favorit wisatawan yang bertandang ke Negeri Ginseng.

“McDonald’s Indonesia sekali lagi menawarkan menu dengan cita rasa pedas yang terinspirasi dari makanan khas Korea Selatan, Topokki. Crispy Fried Chicken khas McDonalds disiram saus topokki yang pedas manis serta gurih dengan taburan minyak wijen di atasnya,” jelas Sutji Lantyka, Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia di Jakarta, Senin (15/04/2019).

McDonalds meluncurkan dua paket baru dalam produk limited time offernya ini Pertama adalah Topokki Chicken and Rice Special yang terdiri dari ayam goreng renyah yang disiram saus topokki, nasi, dan ½ scrambled egg. Kedua adalah McSpicy Black Topokki, yaitu burger dengan patty ayam krispi dengan roti berwarna hitam. Burger ini menggunakan saus topokki sebagai pelengkap cita rasa pedasnya.

Melengkapi kedua menunya ini, McDonald’s juga meluncurkan Yuja Cha Fizz, yitu minuman soda yang dicampur dengan sirup Yuja Cha khas Korea Selatan. Yuja Cha sendiri adalah teh lemon yang dicampur madu dan terkenal sebagai obat penyakit panas dalam di Korea Selatan.

Menu Topokki Chicken dan McSpicy Black Topokki hanya tersedia pad 11 April – 19 Mei 2019.Menu ini ditawarkan pada kisaran harga Rp 40 ribu- Rp 60 ribu secara paket. Sementara itu untuk pembelian a la carte berada pada kisaran harga Rp 11 ribu – Rp 40 ribu.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS