Pandemi COVID-19 yang meluas dan implementasi PSBB di beberapa daerah di Indonesia, membuat banyak perusahaan sudah menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Kebijakan ini diambil untuk mengedepankan kesehatan karyawan. Absensi online pun diprediksi akan menjadi tren.
Absensi sendiri sebagai acuan kehadiran karyawan telah berevolusi dari waktu ke waktu. Beberapa karyawan yang saat ini masih aktif bekerja, mungkin pernah merasakan absensi menggunakan mesin kartu manual hingga finger print yang mayoritas menjadi andalan saat ini.
Namun selama masa pandemi, absensi manual seperti finger print menjadi tidak relevan dikarenakan karyawan bekerja dari rumah sehingga HR tidak memiliki basis data untuk melakukan penghitungan gaji.
Banyak perusahaan kemudian menerapkan sistem absensi melalui WhatsApp atau aplikasi pesan lainnya di grup kantor. Proses tersebut pun dinilai kurang praktis dan HR masih melakukan rekap secara manual. Dari permasalahan inilah, absen online kemudian menjadi solusi praktis dan tepat bagi HR untuk mengelola kehadiran karyawan sekaligus melakukan penghitungan gaji selama masa pandemi.
“Pandemi ini secara tidak langsung membuat perubahan dalam operasional bisnis dan teknologi memiliki peran besar. Salah satunya dengan penerapan aplikasi absensi online sebagai tolok ukur kehadiran karyawan,” Standie Nagadi, VP Marketing Mekari.
Sebagai perusahaan Software as a Service (SaaS), salah satu produk yang ditawarkan Mekari adalah, Talenta, software HRIS & payroll berbasis Cloud.
Perusahaan dan karyawan dapat merasakan kemudahan absensi secara online dan automasi rekap data sebagai dasar penghitungan gaji yang dihadirkan di aplikasi Talenta.
“Kami memprediksi absen online akan menjadi tren meski pandemi telah berakhir,” tutup Standie.