Adakan Innovator Lab, Mekari Bantu Kembangkan SDM Ekonomi Kreatif

marketeers article
SUMBER: MEKARI

Ekonomi kreatif yang berbasis pada modal kreativitas sumber daya manusia, berpeluang mendorong daya saing bangsa Indonesia di masa depan. Sayangnya, pengembangan ekonomi kreatif saat ini masih dihadapkan pada berbagai tantangan dan hambatan.

Rencana Induk Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia menuju 2025 mengidentifikasi tujuh isu utama yang menjadi tantangan bagi perkembangan ekonomi kreatif. Yaitu sumber daya manusia kreatif, bahan baku, daya saing industri, pembiayaan, pasar, infrastruktur dan teknologi.

Sebagai salah satu startup yang bergerak pada bidang Software-as-a-Service (Saas), Mekari merasa perlu turut andil dalam upaya pembangunan kreativitas dan inovasi dalam bidang teknologi digital, dengan menargetkan generasi muda, khususnya mahasiswa. Inilah yang mendasari Mekari mengadakan Mekari Innovator Lab, sebuah kompetisi dan workshop intensif selama 3 hari. Aktivasi ini bertujuan membangun daya saing dan jiwa kompetisi positif mahasiswa dalam membuat aplikasi digital inovatif melalui pendekatan eksperimen.

“Inovasi produk adalah salah satu budaya yang kami banggakan dan dijunjung di Mekari. Kami percaya bahwa semangat inovasi, baik di level mahasiswa atau pun pebisnis, bisa membawa perubahan bagi UMKM, masyarakat, dan negara,” terang Suwandi Soh selaku CEO Mekari.

Melalui Mekari Innovator Lab, Suwandi bersama Mekari ingin berkontribusi memberikan wadah bagi mahasiswa untuk belajar berinovasi dan membagikan best practice. Ia berharap, peserta program ini bisa menjadi wirausaha dan profesional muda yang mendorong UMKM menjadi lebih baik.

Di Mekari Innovator Lab, peserta akan ditantang mengembangkan aplikasi yang dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi UMKM. Mereka akan mendapat kesempatan bertemu langsung calon pengguna, merancang dan menguji prototipe aplikasi, hingga melakukan presentasi di depan jajaran pimpinan Mekari.

Mahasiswa yang ingin berpartisipasi dalam Mekari Innovator Lab harus membentuk tim beranggotakan 3 orang dari universitasnya. Namun, semua pendaftar harus mengikuti rangkaian seleksi berupa studi kasus hingga terpilih 10 tim yang bisa mengikuti workshop dan melaju ke babak final. Pendaftaran terbuka hingga 29 Desember 2019.

Related