Hiperinflasi adalah suatu kondisi ketika tingkat inflasi meningkat secara drastis dalam jangka waktu singkat. Kondisi ini tentu saja memberikan pengaruh yang cukup besar pada suatu negara.
Hiperinflasi sendiri jarang terjadi pada negara-negara maju. Kondisi hiperinflasi pada suatu negara akan menyebabkan sejumlah harga-harga barang dan jasa naik dengan sangat tinggi.
Biasanya, membuat harga bahan pokok dan bahan bakar meningkat tajam. Jika sudah begitu, daya beli masyarakat pun akan menurun.
Perbedaan hiperinflasi dan inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu, hiperinflasi adalah inflasi yang terjadi secara cepat.
Biasanya, hiperinflasi terjadi bila kenaikan harga mencapai 50% dalam waktu satu bulan. Kondisi tersebut membuat konsumen dan pelaku usaha memerlukan lebih banyak uang untuk membeli produk atau kebutuhan sehari-hari karena terjadi kenaikan harga.
BACA JUGA Tahan Inflasi, Ini Pentingnya Investasi Emas bagi Pemula
Bila inflasi normal, biasanya menunjukkan perhitungan kenaikan harga-harga yang dilakukan secara bulanan. Adapun hiperinflasi perhitungannya dilakukan dari hari ke hari, karena kenaikan harga dalam satu hari bisa mencapai 5 persen hingga 10 persen.
Efek hiperinflasi pada perekonomian
Hiperinflasi pada suatu negara dapat menyebabkan beberapa konsekuensi yang merugikan. Contohnya saja, sejumlah masyarakat mulai menimbun bahan pangan dan pada gilirannya bisa terjadi kekurangan pasokan makanan.
BACA JUGA Mastercard: Inflasi 2023, Konsumen Lebih Irit Belanja
Terlebih, ketika harga naik secara berlebihan, nilai uang pun akan menurun dan menyebabkan daya beli masyarakat merosot. Pasalnya, dalam kondisi normal, kenaikan harga barang dan jasa terjadi bersamaan dengan melonjaknya upah kerja.
Sementara itu, ketika harga barang mengalami kenaikan yang sangat pesat, maka uang tunai dan tabungan yang ada di bank pun akan turun dari sisi nilainya. Tak hanya itu, uang tunai juga menjadi tak bernilai karena daya belinya kian berkurang.
Kondisi ini tentu saja berdampak buruk pada ranah sosial dan ekonomi masyarakat. Bukan tidak mungkin terjadi penjarahan toko supermarket, karena masyarakat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya.
Bagi negara, penerimaan pajak pun akan menurun karena masyarakat selaku konsumen tidak dapat membayarnya. Pada gilirannya, kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pun kian terbatas.
Kesimpulannya, hiperinflasi adalah suatu kondisi saat inflasi meningkat secara drastis dalam jangka waktu singkat dan mengakibatkan sejumlah masalah ekonomi bagi suatu negara.
Editor: Ranto Rajagukguk