Iklan adalah bentuk komunikasi yang kompleks dan memiliki banyak fungsi, di antaranya meningkatkan kesadaran, memberikan pengaruh, menampilkan suatu citra, dan menciptakan permintaan. Dengan pola belanja masyarakat saat ini yang sebagian besar dilakukan secara multi channel, iklan memainkan peran kunci dalam menggeser dan mempengaruhi preferensi belanja konsumen.
Bangkitnya teknologi dan digitalisasi membuat kegiatan belanja bisa disebut sebagai perjalanan, karena tidak lagi sesederhana memilih produk dan langsung membelinya. Aktivitas penjualan dan pembelian yang semula sederhana, kini berubah menjadi kegiatan yang lebih kompleks dengan melibatkan kegiatan 5A meliputi awareness, appeal, ask, act, dan advocate.
Itulah “momen kunci” yang tersebar di seluruh consumer journey (perjalanan konsumen). DI saat itulah iklan harus dianggap sebagai touch point (titik sentuh) vital, dimana mereka perlu berkembang. Sebab, momen tersebut dapat menciptakan atau membatalkan niat belanja konsumen.
Snapcart melakukan survei pada 3.950 responden yang berasal dari berbagai kelompok umur, status sosial ekonomi, pekerjaan dan pendidikan. Snapcart bertanya kepada para responden mengenai aktivitas belanja dan iklan sebagai upaya untuk memahami apa yang terjadi pada perjalanan belanja mereka.
Faktor-faktor Penentu
Lokasi menjadi faktor utama saat berbelanja di toko fisik/offline. Semakin mudah ditemukan, maka toko tersebut semakin memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menarik konsumen. Survei ini menunjukkan bahwa laki-laki lebih mementingkan faktor lokasi daripada perempuan. Lebih lanjut, 51% laki-laki memilih faktor lokasi dan hanya 39% pada perempuan.
Posisi kedua ditempati oleh faktor harga. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih sensitif terhadap harga. Faktor harga memiliki persentase lebih tinggi pada perempuan (23%) dibandingkan pada laki-laki (17%). Dalam kata lain, perempaun lebih sensitif terhadap harga daripada laki-laki.
Meski baik laki maupun perempuan setuju bahwa lokasi sebagai faktor penentu utama dan harga sebagai faktor kedua, namun laki-laki lebih condong pada faktor kenyamanan dan perempuan lebih condong pada faktor harga.
Jika melihat hasil survei mengenai faktor penentu konsumen dalam berbelanja online, 42% dari total responden memilih kepraktisan sebagai alasan utama.
Diskon dan promosi menjadi alasan berikutnya mengapa sebagian konsumen memilih belanja online. Sebanyak 35% responden menganggap diskon dan promosi sebagai faktor penentu kedua saat berbelanja online.
Persaingan yang semakin ketat yang dipicu dengan bertambahnya jumlah toko online, memaksa peritel online untuk memberikan promosi dan diskon yang besar kepada konsumen. Promosi tersebut datang dalam berbagai bentuk, seperti: bonus, pembayaran yang dapat dicicil, gratis biaya pengiriman, penjualan dengan harga khusus selama periode tertentu dan lainnya.
Persaingan yang tinggi, kemudahan untuk membandingkan harga, serta pemasaran digital berkontribusi terhadap peningkatan transparansi harga dan penawaran pada konsumen sehingga memudahkan konsumen mendapatkan barang dengan nilai terbaik.
Oleh karena itu, Snapcart melihat bahwa diskon dan promosi (35%) mengalahkan harga (18%), jika dibandingkan dengan belanja offline.
Faktor-faktor Menarik
Sebanyak 56% responden menjawab informasi dan pesan yang berguna membuat sebuah iklan semakin menarik. Informasi penting tentang iklan, misalnya kode promosi, bagaimana mendapatkan diskon, atau pesan langsung tentang sebuah brand juga masih disukai oleh konsumen Indonesia.
Meski menyukai konten yang bermanfaat, namun konsumen Indonesia memilih iklan yang interaktif alias iklan yang mereka dapat berinteraksi langsung dengannya. Konsep atau alur cerita dan disain juga bisa menjadi faktor penentu, sedangkan caption menduduki peringkat terakhir sebagai faktor penentu. Hal ini mengindikasikan bahwa orang Indonesia tidak mudah tertarik dengan judul saja.
Rasa Ingin Tahu Itu PentingKetika konsumen melihat iklan dan mereka tertarik, respon utama yang muncul adalah rasa ingin tahu. Mereka akan berinteraksi lebih jauh dengan iklan tersebut, mencoba untuk mencari tahu lebih banyak informasi dari sumber lain, atau meminta tambahan informasi lebih lanjut. Mereka meneliti dan mencari pendukung. Sekitar tiga dari empat responden mengatakan reaksi pertama mereka adalah untuk mencari tahu lebih lanjut.
Usahakan untuk menciptakan lingkungan iklan yang lengkap, misalnya sebuah iklan interaktif yang dapat terhubung ke situs informatif dan mampu mengembangkan basis konsumen setia akan sangat efektif untuk sebuah brand.
Bangkitnya Media Sosial
Media sosial menjadi semakin penting sebagai platform iklan. Saat ditanya apa platform iklan yang diketahui pengguna, kebanyakan menjawab platform online, terutama media sosial. Platform yang lebih “tradisional” seperti televisi masih menduduki peringkat pertama dengan billboard di urutan keempat, namun ada pergeseran nyata terhadap platform online dan media sosial.
Di antara semua media sosial, Instagram meraih suara terbanyak. Instagram sangat mendominasi perempuan pada semua umur. Harap diingat bahwa yang termasuk dalam kategori iklan di Instagram bukan hanya iklan yang ditampilkan oleh Instagram itu sendiri, tapi juga posting promosi oleh influencers dan posting dari suatu brand. Pengaruh yang dihasilkan dari influencers tersebut masih berlangsung meski posting sudah berlalu.
Jika Instagram sangat populer di kalangan perempuan, namun bagi lelaki berusia di atas 25 tahun, situs berita lebih menarik bagi mereka. Untuk yang berusia lebih muda, Youtube lebih populer dibanding billboard. Munculnya vlogger (video blogger) dan video review, membuat iklan di Youtube bukan hanya sebatas iklan sederhana yang ditampilkan sebelum pemutaran video lagi.
Banyak faktor yang dipertimbangkan dalam kegiatan berbelanja atau membeli suatu barang. Kenyamanan dan harga menjadi faktor yang paling berpengaruh di toko offline. Pengalaman di dalam toko, pelayanan dan harga yang lebih baik dapat membantu sebuah brand untuk mempertahankan konsumen.
Bagi toko online, untuk menarik dan mempertahankan konsumennya diperlukan navigasi belanja yang lebih mudah dan penambahan variasi promosi selain harga atau diskon.
Iklan harus dikemas dalam bentuk dan desain yang menarik. Namun pada akhirnya, iklan harus mengandung informasi yang berguna untuk konsumen. Lingkungan iklan yang lengkap memperpanjang perjalanan konsumen, sehingga dapat membangun minat dan meningkatkan jumlah konsumen yang loyal saat mencari tahu lebih lanjut.