Berbagai hal yang sustainable tampaknya menjadi salah satu kunci penting bagi di berbagai lini kehidupan. Tak mengherankan, ini kemudian menjadi perhatian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memperkenalkan Sustainable Development Goals (SDGs).
Beberapa hal yang masuk dalam konsentrasi SDG antara lain isu ekonomi dan kesejahteraan. Sebab itu, tersedianya lapangan pekerjaan yang layak serta pemberdayaan ekonomi juga masuk menjadi perhatian karena sejalan dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Tidak dapat dimungkiri pemerintah memang memegang peran sentral dalam menumbuhkan perekonomian negara, Namun, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri. Harus ada kolaborasi antarpihak untuk menjaga dan mengembangkan perekonomian.
Ke depannya, dengan perekonomian yang apik, kesejahteraan penduduk pun dapat merata dan pemberdayaan ekonomi dapat terus berjalan.
Pemberdayaan ekonomi hadir dengan berbagai bentuk. Bisa dalam bentuk edukasi, penciptaan lapangan kerja, pembukaan akses pasar, pelatihan UKM, dan sebagainya.
Salah satu perusahaan yang sudah lama menerapkan prinsip bisnis yang sustainable di bidang ini adalah The Body Shop. Perusahaan yang dibangun oleh mendiang Anita Roddick ini menjalin kolaborasi dengan produsen, petani, pengrajin,hingga masyarakat lokal di berbagai negara. Mayoritas dari mitra mereka adalah kaum perempuan yang tinggal di pedesaan maupun wilayah terpencil yang memiliki keterbatasan dalam akses sumber ekonomi.
Senada dengan The Body Shop, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) juga tak ketinggalan menunjukkan kepedulian dalam peningkatan ekonomi Tanah Air. Financial technology (fintech) peer-to-peer lending ini juga fokus pada pemberdayaan perempuan melalui akses permodalan usaha mikro. Mereka berkonsentrasi untuk memberi dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
“Amartha melihat, perempuan di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk turut berkontribusi menggerakkan roda perekonomian. Salah satunya melalui pengembangan UKM,” ujar Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer (CSRO) Amartha.
Perusahaan saat ini dipanggil untuk tidak hanya mengejar pertumbuhannya sendiri. Bisnis mereka harus turut mendongkrak perekonomian masyarakat. Hal yang menggembirakan adalah kini makin banyak pebisnis yang menyadari praktik bisnis berbasis nilai-nilai ini menjadi modal utama mencapai bisnis yang sustainable atau berkelanjutan.
Artikel lengkap tentang bagaimana perusahaan berupaya untuk berkontribusi dalam membangun sustainability bagi bisnis dapat Anda baca dalam majalah Marketeers edisi November 2021 bertajuk Adaptive Sustainability: Delivering Value with Values.
Editor: Ranto Rajagukguk