Membangun Networking yang Tepat dan Bernilai

marketeers article

Salah satu karakteristik paling umum dari bisnis maupun orang-orang yang sukses adalah mereka secara terus menerus mengembangkan sistem jaringan hubungan(networking). “Contohnya Joe Girard. Dia berhasil membuat customernya kembali ke dia untuk membeli lagi dan membuat mereka mau merekomendasikan dia kepada teman-teman mereka,” terang Ardhi Ridwansyah, Head of Knowledge Management and Development, MarkPlus Institute, sebagai pembicara Marketeers Dinner Seminar yang bertema CONNECT! Unleashing the Hidden Power of Social Network.

Joe Girard adalah seorang salesman mobil yang namanya masuk dalam daftar Guinnes Book of Record sebagai salesman terhebat di dunia karena berhasil menjual sebanyak 13 ribu mobil selama kurun waktu 1963 sampai 1978.

Dari kisah di atas bisa kita lihat pentingnya unsur social networking dalam mencapai pertumbuhan dalam bisnis suatu perusahaan. Sejalan dengan riset Nielsen Online Global Consumer tahun 2007 yang menemukan tiga urutan teratas bagi customer dalam memperoleh sumber informasi atau rekomendasi berturut-turut adalah dari customer (78%), surat kabar (63%) dan opini customer di media online (61%). Satu hal lagi yang bisa kita peroleh dari kisah Joe Girard adalah bahwa social networking akan terbentuk pada saat Anda berhasil mencapai tingkatan kedua, yakni  kerabat customer Anda dan seterusnya. “Social networking yang kokoh berada pada tingkatan kedua,” kata Ardhi Ridwansyah.

Lalu bagaimana memiliki networking yang tepat bagi bisnis Anda? Ardhi Ridwansyah mengungkapkan lima wisdoms dalam networking. Pertama, menentukan tujuan dalam networking dengan pertimbangan posisi yang bisa memungkinkan antar konektor saling berhubungan, relevan dengan tujuan dan menghindari dua jebakan networking yang sejenis. Kedua adalah membangun posisi yang strategis, relevan dan keberagaman dalam networking.

Ketiga, membangun kepercayaan melalui kompetensi, chemistry dan karakter untuk mencapai kontak yang berada pada tingkatan kedua. Demikian juga peran online bukan sebagai pengganti melainkan pelengkap untuk kegiatan networking di dunia offline. Keempat, mengombinasikan interaksi online dan offline untuk mencapai hasil yang maksimal dan menjalankan networking  yang berkelanjutan atau membangun hubungan yang terjalin dengan prinsip timbal balik. Terakhir adalah memegang prinsip semakin banyak memberi akan semakin banyak menerima. Jadi, milikilah networking yang berkualitas untuk kesuksesan bisnis Anda.

 

Related

award
SPSAwArDS