Membangun Personal Branding dari Tren “Gaya Hidup Tak Sesuai Pekerjaan”
Pengguna media sosial, khususnya TikTok, tengah ramai mengikuti tren “Gaya Hidup Tak Sesuai Pekerjaan.” Sesuai judulnya, tren ini memperlihatkan perbedaan signifikan antara aktivitas dan penampilan saat kerja versus saat hang out.
Tren tersebut disinyalir dimulai oleh akun @quille2, yang menunjukkan ketidakselarasan antara outfit glamor dengan mobil tua yang ditumpanginya. Seiring waktu, konten ini berkembang jadi membandingkan pekerjaan dan gaya hidup.
Tidak sedikit warganet yang lantas menyadari pentingnya personal branding dari tren “Gaya Hidup Tak Sesuai Pekerjaan.” Mereka sadar bahwa apa yang terlihat di media sosial sering kali tidak sepenuhnya mencerminkan kenyataan.
BACA JUGA: 5 Tips Mengatasi Rasa Takut Menikah seperti Tren “Marriage is Scary”
Ketika pekerjaan dan gaya hidup tidak selaras, personal branding memang bisa menjadi kunci untuk menjembatani kesenjangan ini dan menunjukkan jati diri yang sesungguhnya. Lantas, apa itu personal branding dan mengapa ini bisa terbangun dari tren TikTok?
Mengapa Personal Branding Penting?
Creativepool mendefinisikan personal branding sebagai cara untuk membentuk persepsi orang lain tentang diri Anda. Ini memungkinkan Anda untuk menyampaikan pesan, nilai, dan keyakinan dengan lebih efektif, sekaligus membedakan diri dari orang lain di bidang yang sama.
Salah satu elemen penting dalam personal branding adalah keaslian atau authenticity. Membuat merek pribadi yang asli dan didorong oleh nilai-nilai sejati dapat membantu meningkatkan profil pribadi sekaligus menarik dan mempertahankan audiens yang tepat.
Selain itu, Psychology Today menyebut ada empat elemen kunci dalam membentuk personal branding, yakni:
BACA JUGA: Biarkan ChatGPT Roasting ‘Pedas’ Instagram Feed Anda dengan 5 Tips Ini
Prediktabilitas
Orang cenderung merasa aman ketika mereka dapat memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya. Jika sesuatu muncul berbeda dari yang diharapkan, mereka sering kali merasa terkejut atau tidak nyaman secara bawah sadar.
Konsistensi
Otak akan lebih cepat mengenali dan tertarik pada hal-hal yang konsisten atau diulang. Dengan menjaga konsistensi dalam branding, Anda dapat membuat orang lebih mudah mengenali dan memercayai Anda.
Keakraban
Seiring waktu, keakraban membangun kepercayaan penting dalam hubungan bisnis. Jika orang merasa akrab dengan Anda dan cara Anda menampilkan diri, mereka lebih cenderung untuk mendukung dan bekerja sama dengan Anda.
Keberlanjutan
Untuk menjadi seseorang yang diakui, Anda perlu membangun citra yang bertahan lama dan tidak terus-menerus berubah. Keberlanjutan dalam personal branding membantu menciptakan kesan yang stabil dan dapat diandalkan bagi audiens Anda.
Editor: Ranto Rajagukguk