Membedah Strategi DFSK Bangun Citra Merek Mobil China

marketeers article

Pabrikan mobil asal China, DFSK tengah dihadapi persoalan citra merek mobil China di Tanah Air. Pasalnya, banyak merek China di Indonesia yang masuk sebelumnya dan membawa citra buruk. Kualitas dan layanan yang buruk, murahan, dan tidak adanya jaminan lama tertanam di benak konsumen Indonesia.

Namun citra tersebut perlahan mulai dihilangkan oleh para pemain yang serius membangun bisnis di Tanah Air, termasuk pabrikan mobil DFSK. Dalam membangun citra merek produk China, DFSK membekali diri dengan tiga amunisi penting. Apa saja?

Di bawah PT Sokonindo Automobile memulai bisnisnya dengan menunjukkan keseriusan mereka. Hal ini pun menjadi landasan kuat mereka untuk membangun citra merek DFSK. “Sebagai brand China, kami masuk ke Indonesia dengan investasi besar melalui pembangunan pabrik berskala industri 4.0. Total investasi hingga US$ 150 juta kami gelontorkan untuk pembangunan pabrik di Cikande, Serang Barat, Banten,” ujar Permata Islam, Marketing GM of Sales Center PT Sokonindo Automobile.

Permata Islam mengklaim bahwa pabrik ini telah memiliki tingkat otomasi dan presisi yang sangat tinggi dengan total kandungan dalam negeri (TKDN) sebanyak 40%. “Proyek selanjutnya, kami akan bangun pabrik mesin yang akan direalisasikan tahun depan,” lanjut Artha -begitu pria ini akrab disapa.

Melalui pabrik ini, DFSK pun merakit sebuah produk unggulan, yakni Glory 580. Sebagai mobil bertipe sport utility vehicle (SUV), Glory 580 berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia.

Kualitas yang unggul, kaya akan fitur dan teknologi berkualitas dunia menjadi daya tarik mobil ini. Tidak sampai di sana, untuk membangun kepercayaan konsumen, Glory 580 dibekali dengan warranty tujuh tahun atau 150 ribu kilometer.

Pemberian warranty ini pun menjadi yang terpanjang di pasar mobil di Indonesia. Pasalnya, merek mobil pada umumnya hanya memberikan warranty selama tiga sampai lima tahun. “Kami tidak main-main di pasar ini. Kami serius membangun segalanya, termasuk layanan purna jual berupa pembangunan diler di seluruh wilayah Indonesia. Tahun ini, kami targetkan akan membangun diler sebanyak 50 diler di 15 kota,” tutup Artha.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related