Geliat pertumbuhan ritel berformat convenience dan minimarket di wilayah Asia Tenggara menunjukkan tren positif. Laporan Nielsen’s What’s Next for Southeast Asia memotret, pertumbuhan penjualan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di toko-toko convenience di seluruh Asia Tenggara mencapai 8,3% tahun lalu.
Malaysia memperlihatkan pertumbuhan terkuat di wilayah ini (naik 17%), diikuti Vietnam (naik 13%), Filipina (naik 10%), dan Indonesia (naik 8%). Lantas, seperti apa potret pertumbuhan ritel format convenience dan perilaku konsumen di wilayah ini?
Malaysia
Di Malaysia, hypermarket masih memiliki banyak pengunjung (61% pada tahun 2018) dengan jumlah toko yang relatif stabil selama dua tahun terakhir. Namun, jumlah minimarket terus meningkat, memberikan kontribusi 43% dari nilai ritel FMCG. Jumlah toko meningkat sebesar 7% menjadi 1.386 toko sejak 2016 hingga 2018. Sementara, toko convenience dan toko obat meningkat 3% dibandingkan periode yang sama.
Indonesia
Di Indonesia, dengan pertumbuhan kelas menengah dan kehidupan yang semakin sibuk, jarak dekat dan kenyamanan telah menjadi sangat penting bagi konsumen. Mereka ingin menghabiskan lebih sedikit waktu untuk menjangkau toko terutama di kota-kota besar di mana kemacetan menjadi beban besar.
“Sebagai akibat dari pertumbuhan kelas menengah, jumlah minimarket telah mencapai lebih dari empat puluh ribu dengan pertambahan lebih dari seribu setiap tahunnya. Format minimarket ini menyumbang 21% dari nilai penjualan FMCG dan tumbuh 8% pada 2018 (vs total pasar 1%), dengan 75% konsumen berbelanja di format ini dan mengunjunginya rata-rata dua kali seminggu.” kata Wiwy Sasongko, Executive Director, Head of Retailer Vertical Nielsen Indonesia di Jakarta, Rabu (29/05/2019).
Vietnam
Vietnam menunjukkan geliat pertumbuhan ritel format convenience yang cukup kuat (13%) di kawasan Asia Tenggara. Melihat lebih dekat pada beberapa tren yang lebih bernuansa lokal, lanskap ritel saat ini sedang mengalami perubahan di Vietnam karena meningkatnya permintaan dan preferensi konsumen untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Ini berkontribusi pada pertumbuhan toko yang kuat dengan 1.812 minimarket (naik 45,5% dari tahun ke tahun) pada tahun 2017.
Filipina
Di Filipina, populasi kelas menengah meningkat berkat meningkatnya jumlah pekerja di luar negeri dan pekerja BPO (Business Process Outsourcing). Seiring dengan meningkatnya laju kehidupan untuk para konsumen ini, mereka mencari toko-toko yang dekat dengan tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan mereka. Di satu sisi, hal ini mendorong pertumbuhan supermarket dengan format kecil, minimarket dan toko convenience.
Singapura
Di Singapura, konsumen mencari kenyamanan dari peritel FMCG dalam bentuk belanja online dan pembayaran digital. Tiga dari lima konsumen Singapura (60%) menyukai transaksi tanpa uang tunai dan mayoritas yang cukup besar (75%) mengatakan mereka lebih suka membeli makanan dan bahan makanan secara online.
Editor: Sigit Kurniawan