Kesejahteraan masyarakat bisa diraih lewat kemampuan seseorang dalam menyiapkan dana darurat lewat menabung dan meningkatkan kekayaan atau wealth lewat investasi. Tantanganya, banyak masyarakat yang masih bingung terkait prioritas alokasi dana untuk menabung dan alokasi untuk investasi.
Hal itu mendorong PT Bank Jasa Jakarta lewat merek Bank Saqu untuk menyajikan edukasi terkait alokasi dana untuk menabung dan investasi. Edukasi itu dikemas lewat talkshow dengan tema ‘Unfiltered Live #5: Dulu Manual Sekarang Matic, Indonesia Kembali Menabung‘ yang menyajikan narasumber Ekonom Senior & Peneliti, Poltak Hotradero dan Ferry Irwandi, Co-Founder Malaka Project & Content Creator.
Poltak Hotradero mengatakan, masyarakat bisa lebih mudah untuk melakukan manajemen keuangan dengan memahami analogi ban serep dalam setiap mobil.
BACA JUGA: Strategi Bank Saqu Sasar Pasar Bank Digital untuk Generasi Muda dan Solopreneur
“Melakukan perjalanan menggunakan mobil yang tidak dilengkapi dengan ban serep itu ibarat menjalani kehidupan tanpa dibekali dengan dana tabungan. Risikonya terlalu besar karena kita akan kesulitan jika di tengah perjalanan terjadi persoalan pada ban,” kata Poltak Hotradero dalam talkshow yang digelar di Jakarta, Kamis (30/5/2024) tersebut.
Lewat analogi itu, ia menekankan bahwa jika seseorang menjalani kehidupan tanpa tabungan maka kehidupanya bisa terganggu secara ekonomi saat tiba-tiba terdapat keperluan yang mendesak.
Tapi, meski mobil memiliki empat buah ban, ban serep yang disiapkan cukup satu saja sehingga tak terlalu membebani mobil tersebut.
Jika dikaitkan dengan manajemen keuangan personal, artinya masyarakat hanya perlu untuk menyiapkan tabungan atau dana darurat secukupnya saja. Sehingga, sisa budget yang lainya bisa digunakan untuk meningkatkan kekayaan lewat instrumen investasi.
“Analogi ini banyak diterapkan oleh orang-orang yang berhasil meningkatkan kekayaan lewat investasi. Dari semua investor dan orang-orang terkaya yang saya kenal, mereka semua pasti mengawali proses peningkatan kekayaan dengan memperkuat kemampuanya untuk menabung,” kata dia.
BACA JUGA: Strategi Maybank Dorong Minat Investasi lewat Tabungan Emas Digital
Strategi ini tak hanya perlu diterapkan bagi masyarakat yang ingin meningkatkan kekayaan lewat investasi. Menurutnya, masyarkat working class juga harus memiliki kemampuan menabung yang baik.
Ia mengilustrasikan, seseorang pekerja yang belum menikah harus memiliki tabungan untuk bisa menopang biaya hidup selama delapan bulan.
Tabungan itu perlu diperlakukan sebagai dana darurat sehingga hanya akan digunakan dalam kondisi genting saja.
“Jika hal itu sudah disiapkan, maka seseorang bisa mengambil beragam keputusan penting denga risiko yang terkendali,” ujarnya. Beragam keputusan penting itu juga mencakup keputusan untuk menggunakan sisa dana lainya untuk melakukan investasi atau untuk mengembangkan karir dengan pindah tempat bekerja.
Hal ini diamini olehh Ferry Irwandi yang pernah berkarir sebagai pegawai di Kementerian Keuangan. Ia mengaku, pertumbuhan wealth yang ia nikmati saat ini merupakan buah dari kedisiplinanya dalam menabung yang kemudian membuatnya berani mengambil keputusan penting untuk mengundurkan diri dari Kementerian Keuangan.
BACA JUGA: Baru Sebulan Diluncurkan, Pengguna Bank Saqu Capai 100 Ribu Nasabah
“Tanpa tabungan, saya tidak mungkin berani untuk keluar dari Kementerian Keuangan yang selama ini menjadi tempat kerja impian banyak orang. Tabungan itu sangat diperlukan sebagai safety net yang berperan untuk menunjang fleksibilitas seseorang dalam mencoba peluang-peluang baru,” kata Ferry Irwandi.
Urgensi terkait kemauan seseorang untuk menabung pun mendorong Bank Saqu untuk menghadirkan fitur Tabungmatic.
Marcella Pravinata, Head of Go To Market PT Bank Jasa Jakarta mengatakan, Tabungmatic merupakan fitur menabung otomatis pertama di Indonesia. Fitur ini dihadirkan untuk membantu nasabah dalam mengelola keuangan menjadi lebih mudah, menyenangkan dan menguntungkan.
“Lewat fitur Tabungmatic, uang kembalian dari setiap transaksi menggunakan QRIS di aplikasi Bank Saqu akan diubah menjadi tabungan yang disimpan di Saku Booster yang menawarkan insentif menabung sebesar 10% per tahun. Fitur ini pun sangat diminati oleh masyarakat, dalam enam bulan fitur ini mengalami peningkatan pengguna hingga tiga kali lipat,” kata Marcella Pravinata.