Menavigasi Era Pemasaran, Tantangan, Peluang Generasi dan Teknologi
Dalam dunia yang terus berubah dan berkembang, pemasaran telah menjadi lebih dari sekadar strategi untuk mempromosikan produk atau layanan. Pemasaran telah berkembang menjadi sebuah seni, menjadi pemandu bagi imajinasi seseorang di tengah arus perubahan yang terus bergerak maju.
“Melalui kombinasi tren dan strategi, pemasaran tidak hanya merespons perubahan, tetapi juga menjadi pendorong utama dari inovasi dan transformasi,” kata Iwan Setiawan CEO MarkPlus, Inc. & Marketeers, saat seminar The 21th MIST di FEB Universitas Indonesia, Kamis (22/2/2024).
Bicara mengenai tren, perubahan generasi dari “Baby Boomers” yang menjadi kekuatan ekonomi yang menua, hingga “Gen Z” sebagai generasi digital pertama, membuat pergeseran yang membawa tantangan dan peluang baru dalam ranah pemasaran.
BACA JUGA: Riset MarkPlus: Gen Z Cenderung Tak Percaya Ramalan Zodiak
Dari kebutuhan yang berbeda hingga preferensi yang unik, memahami perbedaan antargenerasi menjadi kunci untuk menciptakan strategi pemasaran yang efektif. Seiring berjalannya waktu, muncullah teknologi bionik.
Keterpaduan antara manusia dan teknologi makin mengubah lanskap pemasaran. Teknologi bionik membuka pintu bagi pengalaman pemasaran yang lebih personal, responsif, dan terhubung.
Kemudian, saat ini muncul yang namanya phygital. Perbatasan antara dunia fisik dan digital makin kabur dengan munculnya konsep “Phygital”.
BACA JUGA: Untung Rugi KPR Flat 35 Tahun yang Dicanangkan Pemerintah, Peluang Besar Gen Z untuk Punya Hunian
Pemasaran harus memahami integrasi online dan offline, untuk menciptakan pengalaman yang mendalam dan berkesan bagi konsumen. Perkembangan pemasaran digital membawa ke era pengalaman pelanggan digital yang makin personal dan responsif.
Dari peningkatan pengalaman pelanggan digital hingga penggunaan kecerdasan buatan, pemasaran digital menjanjikan keterlibatan yang lebih dalam dan menarik. Dengan memahami tren dan strategi kunci ini, pemasar dapat menjelajahi dimensi-dimensi baru dalam menciptakan pengalaman yang menginspirasi, menghibur, dan menghubungkan konsumen di seluruh dunia.
Editor: Ranto Rajagukguk