Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan nilai transaksi perdagangan digital atau e-commerce tahun 2022 mencapai Rp 526 triliun. Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya sebesar Rp 401 triliun.
Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Perdagangan (Mendag) mengungkapkan peran pemuda sangat diperlukan untuk bisa mendorong pertumbuhan transaksi e-commerce. Sebab, industri tersebut sangat dekat dengan kawula muda yang lebih melek teknologi.
“Saya ingin mengajak anak-anak muda untuk berkontribusi meningkatkan perdagangan digital di Indonesia. Saya percaya masa depan Indonesia ada di tangan anak muda,” kata Zulkifli melalui keterangannya, Senin (8/8/2022).
Menurutnya, transaksi transaksi e-commerce lintas negara oleh konsumen Indonesia juga tumbuh signifikan mencapai US$ 3,36 miliar atau tumbuh 90,08% pada 2021. Selain e-commerce, perkembangan perdagangan aset kripto juga tumbuh signifikan selama dua tahun terakhir.
Zulkifli menyebut pada tahun 2020 nilainya hanya sebesar Rp 64,9 triliun, namun pada 2021 sudah mencapai Rp 859,4 triliun. Kemudian, pada Januari hingga Juni 2022 mencapai Rp 212 triliun.
“Industri ini harus memiliki peta jalan sehingga rencana ke depan dilalui lebih mudah dilalui asal dikerjakan dengan tekun dan kerja keras. Selanjutnya, anak muda juga harus kreatif. Saya yakin, jika itu diterapkan, anak-anak muda hidupnya akan sukses,” ucapnya.
Dia menambahkan saat ini dunia sudah sangat terkoneksi dan hampir tanpa sekat sehingga digitalisasi menjadi bagian penting dari aktivitas perdagangan. Untuk itu, keterampilan memanfaatkan platform digital dalam berdagang menjadi salah satu hal yang harus dikuasai pemuda agar mampu berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
Pemerintah mendorong saat ini sudah waktunya anak muda tidak hanya mengarah pasar dalam negeri, tapi harus menyerbu pasar global. “Kementerian Perdagangan telah menyiapkan jalan tol yang bisa dimanfaatkan dengan perjanjian dagang, seperti di level Asia Tenggara (ASEAN) dan juga dengan Uni Emirat Arab yang bisa digunakan sebagai hub ke pasar internasional yang lebih luas dengan bebas tarif. Maka, ditambah dengan kemudahan yang ditawarkan platform digital, diharapkan anak muda bisa menyerbu membawa produk Indonesia ke dunia,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk