Indonesia tengah menempati posisi strategis dalam revolusi digital dengan adopsi kecerdasan buatan (AI) sebagai pendorong utama transformasi industri.
Teknologi ini tidak hanya menjadi katalis untuk efisiensi operasional, tetapi juga membuka peluang baru bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, mendukung visi Indonesia Emas 2045.
BACA JUGA: Pabrik AC Daikin di Cikarang Rampung Dibangun, Investasinya Rp 3,3 Triliun
Menurut laporan McKinsey, Kearney, dan CSET 2023, AI memiliki potensi besar dalam mendongkrak perekonomian global. Di Indonesia, kontribusi AI terhadap PDB diproyeksikan mencapai US$ 366 miliar atau setara Rp 5,819 triliun pada tahun 2030.
Indra Hartawan, Country Manager Exabytes Indonesia, menyebut bahwa AI mampu menjawab berbagai tantangan klasik di Indonesia, seperti isu ketahanan pangan, mitigasi bencana, hingga perencanaan kota berbasis data.
BACA JUGA: Tiga Tren Bisnis yang Mewarnai Asia dan Indonesia Tahun Ini
“AI menawarkan solusi transformasional untuk menghadapi berbagai tantangan nasional. Namun, realisasinya membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Di sektor ekonomi, AI dapat menjadi jawaban bagi UMKM yang terdampak penurunan daya beli,” kata Indra saat MarketingFest 2024 di Energy Building SCBD Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Indra, pemanfaatan AI juga memberikan ruang bagi perusahaan untuk mempercepat inovasi dan menciptakan efisiensi.
“Dengan pemanfaatan yang tepat, AI bisa mendukung pemasaran yang lebih efektif, pengalaman pelanggan yang personal, hingga menciptakan inovasi baru dalam produk dan layanan,” jelasnya.
Putra Candra Buana, Direktur PT Titik Terang Kreatif mengungkapkan bahwa perusahaannya telah mengintegrasikan teknologi AI untuk mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan.
“Akselerasi AI di berbagai industri membawa potensi besar untuk mengubah cara kita bekerja dan berinovasi. Kami berkomitmen memanfaatkan AI demi membangun masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan,” ujar Putra.
Salah satu manfaat nyata dari AI adalah kemampuannya untuk menganalisis data dalam skala besar, yang membantu perusahaan memahami kebutuhan pasar dengan lebih baik.
Teknologi ini juga berperan dalam meningkatkan produktivitas, merancang strategi bisnis berbasis data, hingga menciptakan layanan yang lebih relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Dengan potensi yang begitu besar, Indonesia perlu memastikan bahwa penerapan AI dilakukan secara inklusif dan bertanggung jawab.
Pendekatan ini memungkinkan teknologi menjadi pendorong pertumbuhan yang tidak hanya berorientasi pada efisiensi, tetapi juga memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat.
Transformasi berbasis kecerdasan buatan diharapkan dapat mendukung Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inovatif, dan berkelanjutan, menjadikan teknologi sebagai mitra strategis dalam perjalanan menuju Indonesia Emas.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz